Pada awal November, Lockheed Martin dan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat menyatakan menandatangani kontrak pertahanan senilai US$9,1 juta. Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut adalah melengkapi pembom B-52 ‘Stratofortress’ dengan rudal jarak jauh baru.
Langkah ini dilakukan setelah keputusan AS untuk memposisikan banyak armadanya ke ujung perang konvensional. AS bergerak menjauh dari strategi militer yang berorientasi pencegahan. Selain itu banyak dari pembom berkemampuan nuklir era Perang Dingin sedang pensiun sementara pembom varian baru masih dilengkapi dengan lebih sistem senjata tradisional.
Angkatan Udara AS dilaporkan menugaskan pembuatan penuh sistem rudal baru pada bulan Desember tahun lalu. Pada Oktober 2015 Lockheed Martin menghasilkan 140 JASSM-ER dan 140 JASSM. Pembom jarak jauh B-52 akan segera dilengkapi dengan rAGM-158b Joint Air-to-Surface Standoff Missile- Extended Range (ER-JASSM) yang dirancang oleh Lockheed Martin.
Sebagaimana dilaporkan Flightglobal pembom berat sekarang akan diuji untuk meluncurkan senjata tersebut baik senjata yang dipasang di sayap maupun di teluk senjata internal. Laporan itu menyatakan bahwa “Boeing melakukan perbaikan sistem komunikasi yang akan memungkinkan B-52s untuk memperbarui rencana misi mereka melalui satelit dan mentarget ulang senjata ketika dalam penerbangan. Kebanyakan pesawat tempur lainnya bisa telah melakukannya hal ini selama beberapa dekade sebelumnya”
Jason Denney, Direktur Sistem Serangan Jarak Jauh, Misil dan Fire Control Lockheed Martin telah menguatkan kabar bomber B-52 sekarang akan dilengkapi dengan JASSM-ERs dan akan dipasang untuk membawa rudal baik secara internal dan di tiang.
“JASSM dan JASSM-ER memiliki peran penting di Amerika Serikat dan mitra-mitranya dalam hal pertahanan strategis jangka panjang,” kata Denney, “Rudal-rudal ini akan memberikan kemampuan yang efektif dan lebih terjangkau terhadap ancaman Anti-Access / Area Denial, sehingga memberikan kemampuan strategis dan warfighters internasional untuk AS.”
IHS Jane Defense Weekly menjelaskan, “JASSM-ER memiliki kisaran dua setengah kali lebih jauh dibandingkan AGM-158A JASSM yang menjadi dasar, yang berarti dapat diluncurkan dari wilayah udara dan di luar jangkauan jarak rudal udara ke permukaan dan dimaksudkan untuk digunakan terhadap bernilai tinggi. ”