Rusia menggunakan pesawat pengebom strategis untuk memerangi ISIS pertama kalinya pada Selasa 17 November 2015 di kota Raqqa, Suriah, Misi itu juga terus dilakukan dalam beberapa hari selanjutnya. Para pakar menilai bahwa penggunaan aviasi jarak jauh tersebut akan meningkatkan intensitas serangan udara di Suriah, karena sumber daya lain yang dapat diakses telah habis.
Dalam serangan udara pertama yang berlangsung selama lima jam 20 menit, pesawat Tu-22M3 terbang sejauh 4.510 kilometer, sedangkan Tu-160 dan Tu-95MS berada di udara masing-masing selama delapan jam 20 menit dan sembilan jam 30 menit. Panjang rute yang mereka jelajahi ialah 6.566 kilometer. Pesawat tersebut meluncurkan 34 misil kendali jelajah, demikian disampaikan layanan pers Kementerian Pertahanan Rusia.