Rusia disebut telah memberi tahu AS terlebih dahulu tentang rencana untuk menyerang sasaran ISIS dengan rudal jelajah di Suriah. Demikian dilaporkan Reuters mengutip seorang pejabat pertahanan AS.
Pemberitahuan Rusia ini karena adanya kesepakatan dengan Washington pada protokol keselamatan udara.Namun Kementerian Pertahanan Rusia belum mengkonfirmasi informasi tersebut.
Pada tanggal 30 September, Rusia mulai meluncurkan kampanye udara terhadap posisi ISIS dan pemberontak di Suriah, menyusul permintaan dari Presiden Bashar Assad.
Sejak awal kampanye udara, Rusia telah melakukan sekitar 1.800 sorti, menghancurkan sekitar 2.700 sasaran teroris. Selain menggunakan pesawat, Rusia juga sekali menggunakan rudal yang diluncurkan dari Laut Kaspia dan melintas jarak 2.500 km sebelum menghantam target di Suriah.
