
Keberhasilan serangan udara Rusia di Suriah tampaknya membuat Ukraina panas dingin. Kiev harus bekerja keas untuk memikirkan cara-cara guna membenahi jaringan pertahanan udara mereka.
Akhir pekan lalu, Sekretaris Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional Oleksandr Turchynov mengatakan bahwa pertahanan udara akan menjadi prioritas besar untuk tahun berikutnya. “Kami telah menganalisa peristiwa yang terjadi di Suriah terutama pemantauan operasi Rusia Aerospace Defense Forces dan kita harus bekerjakeras untuk bisa melawannya,” kata Turchynov sebagaimana dikutip Sputnik Selasa 17 November 2015. Padahal sebelumnya pejabat Ukraina dengan yakin menyatakan akan mampu melawan Rusia.
Mengomentari pernyataanTurchynov tersebut, wartawan dan analis militer Sergei Ischenko dalam sebuah artikel terbarunya di Svobodnaya Pressa menilai hal itu menunjukkan bahwa “Tidak ada perang darat tanpa pesawat tempur. Jika Rusia benar-benar sudah terlibat dalam pertempuran di wilayah Donbass, Turchynov tidak harus mengamati bagaimana bom dan rudal menghujani para teroris di Suriah. Pejabat Ukraina memiliki banyak pengalaman tempur mereka sendiri untuk menganalisis ”
Jaringan pertahanan udara Ukraina pernah dianggap sebagai salah satu yang terkuat di dunia. Sekarang, analis mencatat, Ukraina harus membangun membangun radar anti-rudal, yang dulu menutupi seluruh negeri dan telah lama hilang dan runtuh sepenuhnya di tahun 2000-an selama masa jabatan Presiden Viktor Yushchenko. Radar tua era Soviet yang diinstal satu persatu rusak tanpa ada perbaikan.
Kebetulan, oada periode antara 2004-2005, Petro Poroshenko yang sekarang menjadi Presiden menjabat sebagai Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional, sebelum dipecat bersama dengan menteri lain karena kasus korupsi.
“Sekarang ada lubang besar di langit Ukraina yang secara harfiah berarti siapa pun dan apa pun bisa terbang dengan leluasa,” kata Ischenko.
Ischenko menyebutkan Ukraina memang memiliki beberapa sistem modern, termasuk S-300PT / PS dan S-300 V, “Meskipun ketika kita bicara pada ke roket untuk sistem ini, masalahnya sama: masa hidup mereka hampir habis. Menurut beberapa perkiraan, hanya empat kompleks rudal anti-pesawat bisa dikatakan siap tempur di seluruh Ukraina. Satu dekat Dnipropetrovsk dan tiga dekat Kiev. ”
Dan masalah tidak berakhir di sana. Menurut laporan Dewan Militer, pasukan pertahanan udara Ukraina tidak memiliki akses ke sistem komunikasi modern. Dengan sistem era-Soviet yang kuno maka akan menghabiskan banyak waktu untuk melakukan tindakan dalam situasi perang moderen yang serba cepat sekarang ini.