Apapun Hasilnya, Misi Rusia di Suriah Telah Menggebrak Lawannya

Apapun Hasilnya, Misi Rusia di Suriah Telah Menggebrak Lawannya

serangan rusia 4

Sulit untuk tidak menyebut operasi militer Rusia di Suriah merupakan gambaran dari kemajuan kekuatan negara tersebut. Dibandingkan dengan Georgia Perang 2008 yang menjadi arena terakhir pertempuran Rusia, di Suriah Moskow tampil sangat beda dengan menunjukkan langkah besar dalam meningkatkan tempo operasional dan integrasi antar-layanan. Hal ini juga menunjukkan kemajuan signifikan dalam hal kemampuannya untuk melaksanakan operasi jarak jauh dan kemampuan serangan stand off baru mereka.

Kampanye serangan udara awal berhasil menargetkan sejumlah gudang senjata dan  serta membantu pasukan Suriah merebut kembali wilayah yang dikuasai ISIS.

Tetapi juga harus diakui bahwa di satu sisi Rusia telah menunjukkan peningkatan kemampuan yang signifikan, tetapi operasi di Suriah juga menunjukkan titik lemah dari negara tersebut.

Selama operasi ini, pesawat Rusia telah menggunakan amunisi presisi dipandu untuk pertama kalinya dalam pertempuran.. Tetapi hanya sekitar 20% dari serangan telah menggunakan persenjataan modern ini, sedangkan sisanya menggunakan bom terarah tua.

Operasi telah memungkinkan angkatan udara Rusia untuk menguji kemampuan baru mereka, termasuk baik senjata dipandu dan kemampuan untuk melaksanakan serangan malam hari. Pada saat yang sama, militer Rusia telah berupaya untuk membatasi jumlah senjata baru dikeluarkan karena amunisi ini mahal jika dibandingkan dengan bom terarah dan angkatan udara memiliki jumlah terbatas sehingga hanya akan menggunakan untuk target yang benar-benar penting.

Sebuah kondisi yang sama tampak jelas ketika Rusia melakukan demonstrasi serangan ke Suriah dengan rudal yang dilepaskan dari Laut Kaspia. Serangan itu hanya dilakukan sekali saja. Apa maknanya? Keberhasilan serangan bukan menjadi titik utama, tetapi bagaimana Rusia bisa menunjukkan kemampuannya di depan Amerika dan NATO adalah hal yang lebih penting. Dan faktanya, banyak negara yang terkejut dengan kemampuan yang dipamerkan ini. Apalagi rudal yang bisa melesat hingga 2,500 km  tersebut diluncurkan dari kapal yang relatif kecil yang selama ini dianggap remeh oleh Amerika dan NATO.

Tujuan sebenarnya adalah untuk menunjukkan perencana militer di negara-negara anggota NATO dan tetangga Rusia lainnya bahwa Moskow dapat mengancam target di negara mereka dari kapal-kapal yang tidak bisa dengan mudah dihancurkan oleh pasukan musuh.

Next: Membuka Mata Lawan