Presiden Suriah Bashar al-Assad ikut mengutuk dan menyatakan bela sungkawa atas tragedi Friday The 13th Paris. Dia juga mengatakan apa yang terjadi di Prancis merupakan sesuatu yang setiap hari dialami oleh rakyat Suriah selama lima tahun terakhir.
“Teror buas Prancis adalah apa yang dialami rakyat Suriah selama lebih dari lima tahun,” kata Assad, yang dikutip oleh Radio Europe1 Prancis.
Pada hari Sabtu, Presiden Suriah menerima delegasi parlemen, intelektual, dan tokoh-tokoh media Prancis, yang dipimpin oleh Majelis Partai Republik Les Nasional Thierry Mariani.
Kepada tamunya, Assad menyebutkan bahwa terorisme adalah masalah di i dunia dan organisasi teroris tidak mengenal batas. “Serangan teroris dengan sasaran Prancis pada hari Jumat tidak bisa lepas dari serangan yang berlangsung di Beirut [Kamis] dan yang telah dihadapi Suriah selama lima tahun terakhir.”
Presiden Suriah menekankan bahwa perang melawan terorisme akan lama dan sulit, dan masyarakat internasional harus bersatu.
Sayangnya, lanjut Assad Barat mengadops cara yang salah, khususnya Prancis yang akhirnya menjadi jalan masuknya teror ke negara tersebut. ”Ketidaktahuan dukungan dari sejumlah sekutunya untuk teroris, adalah alasan di balik perluasan terorisme.”
Menurut Assad, Prancis dan negara-negara Barat lainnya sekarang harus bekerja untuk memperbaiki kesalahan ini, dan mengambil langkah-langkah efektif untuk menghentikan dukungan logistik untuk teroris, hingga mereka bisa dihanurkan secara total,
Delegasi Prancis juga menyuarakan simpati mereka atas penderitaan rakyat Suriah, dan menegaskan bahwa mereka akan menyampaikan apa yang mereka lihat selama kunjungan mereka ke publik Prancis, guna menciptakan gambaran yang lebih realistis tentang apa yang terjadi di Suriah. Menjelang pertemuan mereka dengan presiden, delegasi melakukan tur rumah sakit di Damaskus, berbicara kepada prajurit yang terluka.
Mengomentari perjalanan, Nicolas Dhuicq mengatakan kepada Sputnik bahwa Assad telah mengatakan kepada delegasi bahwa “Kita semua harus kuat dan bertindak bersama-sama dalam memerangi kelompok teroris,” mengingat bahwa “tragedi ini telah mempengaruhi semua orang dan semua orang bisa menjadi target teroris. “