
Bisa terbang jauh lebih penting daripada terbang cepat. Itulah salah satu kesimpulan dari penelitian untuk menentukan bentuk teknologi tempur masa depan Jepang. Penelitian ini dilakukan untuk mencari cara bagi angkatan udara mereka untuk melawan kalah jumlah pesawat dengan negara lain.
Para peneliti juga menekankan bahwa jet tempur berikutnya Jepang harus mampu berbagi dalam data target, membawa beban internal yang besar besar, dan memiliki rudal dengan kemampuan tinggi termasuk menembak ke belakang.
Hasil karya ini dapat berkomitmen untuk pengembangan skala penuh dalam waktu empat tahun. Jepang selama ini memang lebih terbuka pada pengadaan senjata dengan cara membeli yang secara anggaran lebih murah. Tetapi kementerian pertahanan terlihat waspada untuk tidak terjebak dalam upaya kerja sama yang pada akhirnya menjadikan Jepang terkontrol negara lain.
Insinyur Technical Research & Development Institute (TRDI) dari kementerian pertahanan dan IHI Corp telah secara mengejutkan berhasil mengembangkan pesawat tempur bermesin ganda, yang akan masuk layanan sekitar 2030 yang disebut sebagai F-3. TRDI juga menangani studi badan pesawat, mungkin dengan dukungan teknik yang kuat dari Mitsubishi Heavy Industries, yang akan membangun badan pesawat, dan Mitsubishi Electric memasok sistem elektronik.

Dari hasil kajian TRDI yang dipresentasikan pada seminar resmi November 2014 terungkap lembaga ini telah memunculkan tiga konsep pada tahun 2011, 2012 dan 2013. Masing-masing konsep itu berturut -turut disebut 23DMU, 24DMU dan 25DMU. (Jumlah dalam setiap penunjukan adalah tahun masa pemerintahan Kaisar Akihito, “DMU” singkatan dari “digital mock-up.”).
Dari tiga konsep ini tampak jelas para desainer telah bergerak maju-mundur dalam menyeimbangkan siluman dan karakteristik lainnya, tetapi tampaknya memiliki konsisten menolak menghilangkan permukaan ekor vertikal, sebuah langkah yang akan membantu radar beroperasi pada frekuensi yang lebih rendah. Ukuran tampaknya bervariasi. Dua mesin dengan daya dorong masing-masing £ 33.000 menyiratkan pesawat mendekati kelas Lockheed Martin F-22 Raptor.
Konsep badan pesawat 2014 belum terungkap, tetapi dengan melihat tiga konsep yang sudah ada TRDI telah melakukan evolusi desain yang akhirnya memunculkan konsep terakhir 25DMU, yang menekankan penyimpanan rudal internal yang besar dengan sayap yang luar biasa besar. Konsep ini mendukung penekanan perlunya pesawat tempur yang lebih mampu dalam soal jangkauan daripada kecepatan. Dan jika konsep2014 muncul, kemungkinan tidak akan jauh beda denga desain 25DMU.