Uni Emirat Arab (UEA) mengaku telah dalam tahap akhir negosiasi untuk membeli jet tempur Rafale Prancis.
Abu Dhabi, saat ini tengah mencari 60 pesawat tempur dengan anggaran sekitar US$ 10 miliar dan sedang mempelajari Dassault Rafale menolak Eurofighter Typhoon.
“Saya pikir kita berada dalam tahap akhir negosiasi,” kata Kepala Staf Angkatan Udara UEA Mayor Jenderal Ibrahim Nasser Al Alawi kepada Reuters, Rabu 11 November 2015.
Di Paris, kementerian pertahanan Prancis menolak berkomentar dan Dassault Aviation juga tidak segera tersedia.
Setelah gagal selama bertahun-tahun untuk memenangkan tender pesawat tempur, Prancis telah berhasil menjual 24 Rafale masing-masing ke Mesir dan Qatar dalam beberapa bulan terakhir dan sedang dalam pembicaraan untuk menyelesaikan penjualan 36 lain untuk India. Prancis juga mengatakan keyakinannya untuk memenangkan dua pesanan asing lain di awal tahun depan.
Pembicaraan dengan Dassault untuk menggantikan armata Mirage 2000-9 pada 2011. Tapi Al Alawi menunjukkan kesepakatan Rafale telah melintasi sejumlah masalah yang sebelumnya menghalangi.
Banjir pesanan ekspor Rafale telah terguncang pasar pertahanan global dan memberikan momentum segar untuk pesawat perang Prancis setelah slot produksi yang tersedia mulai berkurang.