
Ketika AS dan Rusia telah menyepakati prosedur deconfliction pesawat tempur mereka di langit Suriah, Amerika justru mengerahkan pesawat superioritas udara F-15 C/D ke Turki. Sebuah pesawat yang hanya memiliki kemampuan misi untuk pertempuran udara ke udara.
Setengah lusin F-15C / Ds milik Fighter Squadron 493 “Reaper Grim” yang berbasis di di Royal Air Force Base Lakenheath di Inggris, telah tiba di Turki.
USAF mengatakan tidak perlu berlebihan dalam menanggapi pengiriman pesawat tempur ini. Menurut mereka jet tempur tersebut akan digunakan untuk melindungi wilayah udar Turki.
Tetapi penjelasan tersebut tetap mengundang pertanyaan. Melindungi udara turki dari apa? Sulit untuk mencari jawaban yang masuk akal kecuali melindungi dari pesawat tempur Rusia yang berkeliaran di Suriah dalam menggelar misinya. Apalagi sebelumnya pesawat Rusia telah masuk ke wilayah udara Turki ketika menggelar misi udara mereka.
Tetapi bukankah Rusia sudah meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.Terlebih telah ada kesepakatan untuk melakukan prosedur penerbangan yang menghindari konflik atau pertemuan udara antara kedua belah pihak.
Bisa jadi Turki yang telah meminta bantuan USAF untuk mendukung pengamanan udara di perbatasan selatan sejak Rusia menggelar misi mereka. Tanda-tanda ini sudah terlihat ketika mulai muncul aktivitas militer Rusia di Suriah yang kemudian diikuti dengan keputusan Turki untuk membuka pangkalan Inclirik mereka bagi pesawat tempur Amerika dan koalisi. Sebelumnya Turki membatasi pangkalan ini hanya untuk operasional drone non tempur saja.Sehingga bisa jadi penyebaran F-15C dihadirkan di lokasi ini sebagai bentuk terimakasih Amerika kepada Turki karena atas keputusannya tersebut. Amerika ingin memastikan bahwa meski Inclirik dibuka untuk misi tempur, tetapi Turki tetap aman karena dalam perlindungan penuh Eagle.
Sebelum Rusia datang, tidak ada kekuatan udara yang kredibel untuk mengancam wilayah udara Turki. Ancaman paling tinggi datang dari MiG-26 Suriah yang masih bisa dihadapi oleh F-16 Turki. Negara ini memiliki ratusan Fighting Falcon.
Tetapi ketika Rusia datang dengan membawa sejumlah jet tempur canggih, khususnya Su-30SM, jelas F-16 Turki akan bisa dipermainkan dengan mudah oleh turunan Flanker Rusia tersebut. Jadi sepertinya alasan inilah yang paling masuk akal F-15C/D dipanggil untuk datang ke Turki.
Bagaimanapun F-15C/D tidak akan membantu sama sekali dalam serangan ke target ISIS baik di Irak atau Suriah. Pembom B-1, pesawat serang besar AC-130 dan, A-10 Warthog jauh lebih efektif. Dan semua aset ini telah ada di langit Irak dan Suriah. Didukung F-16 maka sangat cukup untuk misi serangan darat.