Modernisasi armada Angkatan Udara Australia yang akan dilengkapid engan sejumlah pesawat baru akan menjadikan negara ini tidak akan tertandingi di Asia. Australia akan memiliki superioritas udara di banding negara-negara tetangga termasuk Indonesia.
Sebuah penelitian yang dilakukan Australian Strategic Policy Institute mengatakan RAAF memperbarui hampir seluruh armada pesawat, dari pelatih dasar hingga pesawat tempur garis depan.
Beberapa pesawat baru yang akan masuk termasuk Super Hornets dan pesawat peperangan elektronik Growlers, ditambah Lighting II yang akan menggantikan seluruh F / A-18 Hornet tua era 1980-an.
Sementara pesawat peringatan dini Wedgetail dan tanker KC-30A tanker sudah dalam pelayanan. Demikian juga pesawat angkut C-17. Pesawat pengintai maritim P-8 Poseidon ditambah Triton drone juga akan datanguntuk menggantikan pesawat Orion tua.
Analis ASPI Andrew Davies, mengatakan Super Hornet memiliki kemampuan elektronik canggih, operasi bersama dengan Wedgetail dan pesawat Growler, akan memastikan RAAF akan memiliki superioritas udara di wilayah regional sampai dekade berikutnya.
RAAF akan terus akan mempertahankan keunggulan kemampuan setelah transisi ke pesawat siluman F-35 Lightning.
RAAF secara tradisional memastikan margin nyaman superioritas atas angkatan udara regional. Meski sejumlah negara juga telah mengakuisi pesawat modern.
Davies mengatakan, jumlah dan kemampuan pesawat tempur RAAF secara pelan akan melebihi dalam hal kekuatan armada negara-negara terdekat.
Tetapi Davies mengatakan ada kerentanan nasional untuk gangguan pasokan bahan bakar, dengan penurunan kapasitas kilang nasional dan meningkatnya ketergantungan pada impor.