India memanas-manasi Pakistan dengan menawarkan jet tempur Tejas buatan mereka ke Sri Lanka. Padahal sebelumnya Pakistan juga telah menawarkan jet tempur JF-17 yang dibangun bersama China.
Sunday Observer Senin 2 November 2015 melaporkan Angkatan udara Sri Lanka (SLAF) tengah mencari antara 18-24 pesawat tempur baru untuk menggantikan armada usang MIG-21 yang dibangun dengan lisensioleh China. Penggantian direncanakan akan dilakukan mulai 2017 meski masih terdapat sejumlah tentangan dari dalam negeri.
Komandan Angkatan Udara Sri Lanka Jenderal Gagan Bulathsinghala akan mengunjungi Pakistan bulan depan. Pakistan telah menawarkan pesawat yang dibangun Pakistan Aeronautical Complex / Chengdu Aircraft Industry Corporation yakni JF-17 Thunder.
Pada bulan Juni 2014, ada laporan media bahwa Sri Lanka telah memutuskan untuk membeli jet tempur Sino-PAK tersebut. Namun pejabat Sri Lanka dengan cepat menyangkal kabar tersebut.
Kemungkinan Sri Lanka akan menggunakan JF-17 memang cukup terbuka mengingat negara ini sudah mengoperasionalkan sejumlah pesawat buatan China termasuk tujuh Chengdu F-7 (lisensi MIG-21), sembilan pesawat transportasi Harbin Y-12, ditambah satu Chengdu F-7 dan lima pelatih jet Hongdu JL -8. Selain itu, SLAF telah memesan dua pesawat angkut Xian MA 60 dari China Xi’an Aircraft Industrial Corporation.

Sementara jet tempur ringan Tejas India adalah pesawat supersonik, satu kursi, bermesin tunggal dengan platfrom multiperan. Pesawat yang tertatih-tatih begitu lama dan dikembangkan oleh Badan Pembangunan Aeronautical India bekerjasama dengan Hindustan Aeronautics Limited (HAL) ini sedang bantkit kembali setelah Angkatan Udar India memutuskan untuk meneruskan program ini dan membeli sejumlah skuadron pesawat Tejas dengan berbagai perbaikan. Pesawat ini akan dilengkapi dengan avionik dan radar canggih termasuk radar AESA. Namun sejauh ini pesawat tersebut masih dalam taraf uji dan belum masuk ke pelayanan. Masih butuh beberapa waktu lagi untuk menutupi sejumlah kelemanah Tejas agar benar-benar mencapai kemampuan maksimal dan bersaing dengan jet tempur lain. Sehingga jika India benar menawarkan ke Sri Lanka apakah bisa memenuhi tuntutan waktu atau memang hanya sekadar memanas-manasi Pakistan yang memang dikenal sebagai dua negara bertetangga yang tidak memiliki hubungan nyaman.