Rusia-Suriah Kembangkan Strategi Perang Baru

Rusia-Suriah Kembangkan Strategi Perang Baru

suriah

 

Kampanye Angkatan Udara Rusia di Suriah dinilai sangat efektif, sehingga memungkinkan bahwa ISIS bisa sangat cepat berkurang kekuatannya dan kemungkinan akan menyerah. Dan setelah itu pengungsi Suriah akan dapat kembali ke rumah.

Hal itu disampaikan analis politik di Universitas George Washington Nabil Michael.

Menurut Nabil Rusia dan angkatan bersenjata Suriah menggunakan metode baru dalam perang melawan ISIS.

“Dalam dua perang Teluk [Persia], teknik yang digunakan adalah salah satu kampanye pemboman berat yang akan berlangsung selama satu bulan atau enam minggu dan kemudian pasukan darat akan bergerak,” katanya dalam sebuah wawancara dengan Press TV dan dikutip Sputnik Selasa 20 Oktober 2015.

“Apa yang kita lihat  adalah kebetulan atau upaya paralel antara angkatan udara dan kampanye darat,” kata Michael.

Tapi dalam hal ini “Angkatan bersenjata Suriah dan penasihat Rusia tidak menunggu lima, enam minggu untuk memulai serangan darat. Justru sebaliknya. Mereka hanya butuh beberapa hari untuk menindaklanjuti apa yang dicapai angkatan udara dalam hal membersihkan lanskap,” kata Michael.

Dia lebih lanjut mengatakan bahwa Rusia telah memposisikan strategi dan struktur kekuasaan dengan cara yang itu telah membuat dirinya menjadi magnet bagi upaya kekuatan lain.

“Milisi Syiah, milisi Kurdi, banyak kaum Sunni, Kristen semua akan menemukan bahwa kehadiran militer Rusia sangat menarik. Ini mengapa saya menduga ISIS akan menyerah.”

Michael lebih lanjut mencatat bahwa ada upaya koordinasi antara milisi yang berbeda yakni Kurdi, Syiah, Sunni, Kristen, dengan pasukan Rusia-Suriah/ Irak yang akan membantu kampanye menjadi lebih luas.