Pentagon Kembali Borong 88 Super Hercules
Airmen from the 86th Aircraft Maintenance Squadron tow a 37th Airlift Squadron C-130J Super Hercules into position for Steadfast Javelin II on Ramstein Air Base, Germany, Sept. 3, 2014. This exercise prepares U.S., NATO Allies and European security partners to conduct unified land operations through the simultaneous combination of offensive, defensive and stability operations appropriate to the mission and the environment, and to sustain interoperability with partner nations. (U.S. Air Force photo/Airman 1st Class Jordan Castelan)

Pentagon Kembali Borong 88 Super Hercules

HC-130J Combat King IILockheed Martin Corp kembali mendapatkan proyek besar berupa pengadaan 83 pesawat angkut C-130J super Hercules untuk Angkatan Udara, Coast Guard dan Korps Marinir Amerika. Lockheed mengkalim sudah ada kesepakatan verbal dengan Pentagon tentang pengadaan yang akan dipenuhi hingga 2020.

Lockheed mengatakan saat ini yang akan dilakukan adalah segera menyelesaikan kesepakatan itu dalam bentuk kontrak, sertifikasi dan pemberitahuan kongres yang diharapkan akan dicapai pada akhir tahun,

Dokumen Pentagon menempatkan nilai dari kesepakatan 79 pesawat dengan nilai sekitar US$5,9 miliar pada tahun 2013, ketika negosiasi perjanjian pertama dimulai.

“Kami telah mencapai kesepakatan verbal pada kontrak C-130J multiyear II,” kata juru bicara Lockheed Joe LaMarca sebagaimana dikutip Reuters Kamis 15 Oktober 2015. Dia tidak memberikan rincian tentang nilai kesepakatan multiyear tersebut.

Kesepakatan itu dicapai akhir pekan lalu setelah lebih dari dua tahun perundingan. Tidak segera jelas mengapa negosiasi berlangsung begitu lama.

Pejabat Lockheed kepada Reuters pada bulan September 2013 mengatakan perjanjian multiyear akan menghasilkan penghematan setidaknya US$ 600 juta untuk pemerintah AS, atau lebih dari 10 persen, dibandingkan dengan membeli pesawat satu tahun pada suatu waktu.

Lockheed telah menjual pesawat angkut C-130J untuk 16 negara, dan 330 dari pesawat turboprop telah disampaikan atau sedang dalam jalur pengiriman. Pesawat ini mampu mendarat di zona pendaratan keras, digunakan untuk misi kemanusiaan bantuan, operasi khusus, pengisian bahan bakar udara, dukungan udara dekat, serta pencarian dan penyelamatan.

Kepala akuisisi Angkatan Udara William LaPlante pekan lalu memperingatkan bahwa perjanjian multiyear C-130J bisa terancam jika Kongres gagal tidak meloloskan anggaran untuk fiskal 2016.