Theodore Roosevelt Lakukan 1.812 Serangan ke ISIS
Two F/A-18F Super Hornets are directed into place on the flight deck of the Nimitz-class aircraft carrier USS Theodore Roosevelt (CVN 71). Theodore Roosevelt is underway conducting a composite training unit exercise with the USS Theodore Roosevelt Carrier Strike Group in preparation for an upcoming deployment. (U.S. Navy photo by Mass Communication Specialist 3rd Class Anthony N. Hilkowski/Released)

Theodore Roosevelt Lakukan 1.812 Serangan ke ISIS

USS Theodore Roosevelt
USS Theodore Roosevelt

Kelompok tempur kapal induk Theodore Roosevelt meninggalkan Teluk Persia pada 13 Oktober 2015 lalu untuk kembali ke AS guna menjalani pemeliharaan rutin. Namun, tidak pengganti yang datang dalam waktu dekat. USS Harry S. Truman yang direncanakan akan mengambil alih operasi anti-ISIS di Timur Tengah.

Kekosongan kapal induk di Teluk Persia jelas akan mengurangi daya gempur Amerika dan koalisinya terhadap target ISIS. Sebelum ditarik Roosevelt telah memberikan dukungan penting untuk Operasi Resolve Inherent. Menurut pernyataan Angkatan Laut, kelompok tempur kapal induk ini bertanggung jawab pada 1.812 sorti tempur dengan 10.618 jam terbang tempur, mengambil 14,5 juta galon bahan bakar dan menembakkan 1.085 amunisi presisi-dipandu  terhadap ISIS.

Diperkirakan bahwa Harry S Truman baru akan tiba di Teluk Persia pada musim dingin 2016.

Kurangnya kehadiran operator di Teluk tidak biasa dalam konteks dekade terakhir atau lebih dari operasi militer AS, dan mungkin mencerminkan berkurangnya kemampuan Angkatan Laut AS. “Pada  2010-2013 Angkatan Laut melewati batas [pemeliharaan] karena kebutuhan kita yang menyebabkan adanya kesenjangan ini,” kata seorang pejabat Angkatan Laut kepada CNN.

“Meningkatnya frekuensi dan perpanjangan penyebaran kapal induk menyebabkan peningkatan persyaratan pemeliharaan dan perbaikan dan periode ketersediaan pemeliharaan diperpanjang,” kata pejabat itu.

Pejabat itu meyakinkan bahwa tidak adanya kapal induk di Teluk Persia tidak akan mempengaruhi kemampuan militer AS di wilayah tersebut. Untuk menutup kekurangan Angkatan Udara dapat memindahkan pesawat darat lebih banyak di pangkalan militer di seluruh Teluk Persia dan wilayah yang lebih luas.

Pejabat anonim Naval juga telah mengatakan kepada Times meskipun tidak adanya sebuah kapal induk di kawasan itu tidak menunjukkan kemunduran. Angkatan Laut harus memindahkan kapal induk dalam rangka agar terus beroperasi.