Pertempuran Udara Amerika Hadapi Kelemahan Serius

Pertempuran Udara Amerika Hadapi Kelemahan Serius

Dalam 25 tahun sejak runtuhnya Uni Soviet, Pentagon tidak memiliki prioritas dalam membangun superioritas udara dan terlalu puas karena tidak ada yang menyaingi. Tetapi kini kecemasan menghantui Departemen Pertahanan. Baik Donald Rumsfeld atau Robert Gates telah mengurangi kekuatan udara secara signifikan  hingga Angkatan Udara AS hanya memiliki dari 186 F-22 Raptor dari kebutuhan minimum 381. Dan yang lebih buruk F-22 belum menerima upgrade yang akan menjaga mereka di puncak permainan mereka.

Raptor bahkan tidak memiliki sistem cueing helm-mount atau belum bisa membawa AIM-9X yang merupakan versi terbaru dari rudal Sidewinder. Dan mungkin yang lebih mengganggu adalah bahwa Angkatan Udara telah mengintegrasikan AIM-120D AMRAAM di pesawat, tetapi versi terbaru rudal udara ke udara dipandu radar aktif ini sudah ditantang oleh musuh yang menggunakan jammer digital radio frequency memory (DRFM) dan akan segera tertinggal dengan senjata baru Rusia dan China.

F-22-Code-One-3-706x471Angkatan Udara beberapa waktu lalu secara terbuka telah menyatakan perlunya untuk mengembangkan rudal udara ke udara jarak jauh baru. Pejabat USAF secara pribadi mengeluh tentang masalah ini selama beberapa tahun terakhir. Alasan untuk itu adalah rudal udara ke udara jarak jauh baru milik China PL-15 yang memiliki kemampuan dalam hal akurasi melebihi rudal Eropa MBDA Meteor bertenaga Ramjet.

Sebuah rudal bertenaga ramjet akan memiliki jangkaun jarak jauh dibandingkan senjata bertenaga roket dan itu akan memiliki kinerja fase terminal secara eksponensial lebih baik. China dilaporkan telah melakukan uji penemakan PL-15 pertama bulan lalu pada 15 September. Sementara itu, Rusia juga memiliki rudal udara jarak jauh sendiri bernama K-37M dan juga senjata lain yang disebut disebut izdeliye 810 sedang dalam pembangunan.

Next: Radar AESA Tak Bisa Diandalkan