Helm F-35 Jadi Biang Masalah Kursi Lontar?

Helm F-35 Jadi Biang Masalah Kursi Lontar?

[youtube id=”Ag591vjVa5M” width=”600″ height=”340″ position=”left”]

Seperti diberitakan sebelumnya F-35 kembali menghadapi masalah dengan kursi ejeksi yang berisiko memunculkan cedera leher ketika pilot mengeluarkan diri dari pesawat pada kecepatan rendah. Akibatnya pilot yang berat tubuhnya di bawah 136 pon atau sekitar 68 kg dilarang untuk terbang sementara.

Kantor Program Bersama atau Joint Program Office (JPO) menyalahkan masalah ini pada kursi ejeksi US16E yang dibangun Martin-Baker. Tapi wawancara yang dilakukan oleh Defense News dalam beberapa minggu terakhir menunjukkan ada kemungkinan masalah juga dipengaruhi oleh helm F-35 Generasi III yang lebih berat dibandingkan Generasi II. Sehingga saat ini kembali buram sebenarnya masalah ada di mana. Apakah pada kursinya, helmnya atau di tempat lain.

JPO berusaha untuk meningkatkan keamanan bagi pilot selama ejeksi dengan mengurangi berat helm baru, yang dibangun oleh Rockwell Collins dan Elbit Systems of America, yang pada generasi ketiga karena masalah teknis. Rockwell Collins sekarang dikontrak untuk membangun helm Generasi III. David Nieuwsma, wakil presiden strategi dan pengembangan bisnis untuk sistem pemerintah Rockwell  mengatakan kepada Defense News Selasa 13 Oktober 2015.

“Kantor program F-35 masih terus mengembangkan sistem ejeksi yang aman,” kata juru bicara JPO Joe DellaVedova kepada Defense News melalui email Rabu 13 Oktober. “Keamanan pilot kami adalah yang terpenting dan Kantor Program bersama F-35, Lockheed Martin, dan Martin-Baker terus bekerja untuk mengatasi masalah ini untuk mencapai solusi secepat mungkin.”

Next: Selisih 6 Ons