[youtube id=”KDiLEyT9spI” width=”600″ height=”340″ position=”left”]
Malaysia Airlines MH17 jatuh di timur Ukraina lebih dari setahun yang lalu. Dari awal, sudah cukup jelas bahwa pesawat jatuh ditembak rudal darat ke udara yang kemungkinan adalah SA-11 “Buk” buatan Rusia.
Dewan Keselamatan Udara Belanda baru saja merilis hasil investigasi dengan menegaskan bahwa dugaan awal itu benar. Hanya belum diketahui secara pasti siapa yang mengoperasionalkan rudal tersebut.
Dewan keselamatan juga merilis video selama kurang lebih 20 menit yang menggambarkan bagaimana musibah itu terjadi. Video ini cukup detil sehingga mudah untuk dipahami.
Beberapa hal yang didapat dari video tersebut adalah:
- Pesawat itu terbang sepanjang rute penerbangan di ketinggian 33.000 kaki ketika jatuh
- Kokpit dan kelas bisnis terpisah dari dari pesawat utama karena dihantam rudal dan jatuh beberapa kilometer dari tubuh utama pesawat
- Pesawat itu jatuh karena ledakan eksternal, dan bukan dari kekuatan internal. Pesawat itu berlubang oleh ratusan benda-energi tinggi berbentuk seperti kubus dan kupu-kupu. Pecahan peluru yang dilapisi dengan jejak bahan peledak, aluminium, dan kaca, menunjukkan ledakan terjadi di luar kokpit. Banyak dari pecahan peluru itu ditemukan di tiga mayat awak masih di kursi mereka.
- Dari fragmen yang ditemukan rudal tersebut adalah rudal Buk.
- Lokasi ledakan itu ditentukan oleh pola penyebaran pecahan peluru, serta dengan memeriksa data pada perekam suara kokpit. Dengan membandingkan fraksi perbedaan kedua di mana masing-masing empat mikrofon kokpit di milidetik terakhir dari penerbangan, itu bisa ditentukan mana ledakan itu berada. Itu kira-kira satu meter dan di sebelah kiri kokpit.
Laporan ini juga melihat apakah MH17 melakukan sesuatu yang tidak biasa atau tidak, tetapi kenyataan dari hal ini bahwa Ukraina telah mendirikan zona wilayah udara terbatas di daerah hingga 32.000 kaki. Dengan terbang di atas area tersebut, pesawat itu diasumsikan aman dari konflik berkecamuk di bawahnya. Lebih dari 150 pesawat komersial lainnya terbang melalui wilayah udara pada hari yang sama dengan MH17 ditembak jatuh, dan tiga penerbangan komersial lainnya benar-benar di dekat pesawat sebagai insiden itu berlangsung. Pertanyaanya sekarang siapa yang menembakkan rudal tersebut?