Lockheed Martin Corp hanya mengirimkan tiga sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) pada 2015 ini ke Pentagon. Jumlah ini jauh di bawah rencana yang ditetapkaan yakni 44 unit.
Usut punya usut ternyata produksi THAAD harus berhenti tujuh bulan disebabkan oleh masalah komputer.
Badan Pertahanan Rudal AS menyebutkan program THAAD memiliki anggaran rata-rata US$ 800 juta per tahun, sekarang direncanakan baru akan diserahkan pada bulan September 2016. Rick Lehner, juru bicara lembaga itu, mengatakan dalam sebuah email kepada Reuters gangguan tersebut biasanya mengakibatkan penghargaan atau biaya insentif lebih rendah untuk kontraktor, tapi Lehner tidak mau komentar mengenai apakah biaya Lockheed akan dikurangi.
Lockheed sendiri menolak untuk mengomentari dampak keuangan dari pengiriman tertunda.
THAAD memberikan militer AS yang, kemampuan pencegat rudal berbasis darat yang bisa bergerak cepat untuk mencegat rudal balistik jarak pendek dan jarak menengah, mencegat rudal masuk di dalam dan di luar atmosfer bumi. Setiap peluncur menggunakan delapan pencegat.
Juru bicara Lockheed Cheryl Amerine mengatakan masalah komputer telah diselesaikan dan rencana pengiriman telah revisi pada bulan Juni.
“Pengiriman Interceptor ditunda untuk memberikan waktu untuk upgrade agar kinerja komputer misi dan pencegat itu ditingkatkan,” katanya.
Produksi dihentikan selama segmen pengujian rudal setelah komputer misi Static Random Access Memory yang merupakan perangkat baru pada kartu memori komputer – gagal prosedur melakukan penerimaan. Hal itu diungkapkan Manajer Program THAAD Angkatan Darat Kolonel Anthony Brown dalam sebuah laporan yang dirilis pekan lalu.
Pada Maret, program tersebut telah memproyeksikan bahwa Lockheed akan memberikan sembilan pencegat di tahun fiskal 2015 yang berakhir 30 September Tapi Lehner mengatakan hanya tiga yang benar-benar disampaikan.
Brown mengatakan pemotongan anggaran juga menimbulkan masalah untuk program ini, dengan pendanaan untuk pencegat THAAD dipotong dari 72 di tahun fiskal 2011 menjadi sekitar 18 pada tahun fiskal 2017 dan 2018, dan 17 tahun di 2019 dan 2020.
Akibatnya, Angkatan Darat AS tidak mungkin mencapai tujuannya untuk menerima beban tempur penuh untuk unit ketujuh dan beban awal untuk unit kedelapan pada fiskal 2020, kecuali biaya bisa diturunkan, kata Brown.
