Rusia-Arab Berikrar Kerja Sama Masalah Konflik Suriah

Rusia-Arab Berikrar Kerja Sama Masalah Konflik Suriah

rusia su-24 flarePresiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan Arab Saudi Muhammad bin Salman As-Saud berikrar akan terus bekerjasama guna menemukan penyelesaian di Suriah.

Ketika berbicara setelah satu pertemuan antara Putin dan Menteri Pertahanan Arab Saudi tersebut di Kota Sochi di Rusia Selatan, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mengatakan, “Kedua pihak membahas langkah praktis untuk mencapai penyelesaian politik di Suriah.” Mereka juga menekankan pentingnya untuk tidak membiarkan kekhalifahan menang di Suriah, kata Lavrov yang dikutip kantor berita TASS Senin 12 Oktober 2015.

“Kedua pejabat itu berbagi pandangan mengenai dicapainya perujukan nasional di Suriah sehingga semua warga Suriah, tak peduli apa pun agama mereka, merasa mereka adalah tuan di tanah air mereka”, kata Lavrov.

Pertemuan tersebut diadakan hampir dua pekan setelah Rusia melancarkan serangan udaranya terhadap ISIS) di Suriah pada 30 September. Barat mengatakan operasi militer Rusia ditujukan kepada kelompok gerilyawan yang menentang Pemerintah Suriah dan bukan petempur IS.

Moskow membantah tuduhan itu, dan mengatakan Rusia tak memiliki agenda di Suriah dan pembomannya terhadap posisi IS sejalan dengan prioritas AS.

Selama pembicaraan tersebut, Putin kembali menyampaikan pengertian Suriah atas keprihatinan Arab Saudi mengenai situasi di Suriah. Ia mengatakan bertahun-tahun kerja sama telah dilakukan antara kedua negara mengenai masalah itu.

Putin meyakinkan Menteri Pertahanan Arab Saudi tersebut bahwa serangan udara yang dilancarkan Rusia di Suriah “secara eksklusif ditujukan kepada Negara Islam dan kelompok lain perlawanan”.

Dalam satu wawancara dengan stasiun televisi Rusia Rossiya-24 pada Minggu pagi, Putih mengatakan Moskow telah melakukan penerbangan pengawasan secara seksama dengan data dari berbagai sumber sebelum melancarkan serangan kontra-terornya.