
Seperti telah dilaporkan, pada 3 Oktober dan 4 Oktober 2015 wilayah udara Turki dilanggar oleh pesawat Su-30SM dan Su-24 Angkatan Udara Rusia di wilayah Hatay.
Pada insiden pertama, Rusia Su-30SM (awalnya disebut sebagai Mig-29 oleh militer Turki) mengunci salah satu atau keddua F-16 selama 5 menit dan 40 detik sebelum pesawat keluar dari wilayah udara Turki. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, ini adalah insiden yang agak tidak biasa. Biasanya pesawat yang diintersep yang tidak mengunci “target” untuk mencegah situasi berbahaya.
Dan hal yang aneh kembali terjadi pada 5 Oktober. Staf Umum Turki menyebutkan sebuah pesawat yang diidentifikasi sebagai Mig-29 dari negara tak dikenal mengunci setidaknya satu dari 8 F-16 Angkatan Udara Turki yang tengah melakukan CAP (Air Combat Patrol) di perbatasan Suriah. Pesawat dikunci selama 4 menit 30 detik.
Sejauh ini tidak ada informasi Angkatan Udara Rusia mengerahkan Fulcrum ke Suriah sehingga kemungkinan MiG-29 yang melecehkan F-16 Turki tersebut adalah milik Angkatan Udara Suriah.
Yang mengejutkan juga insiden penguncian pesawat pada 3 dan 5 Oktober ini berlangsung cukup lama. Su-30SM dan Mig-29 dengan leluasa menggunakan radar mereka untuk mendeteksi pesawat Turki padahal hal ini juga bisa mengekspos beberapa rincian sistem platform pengumpulan intelijen mereka. Memang, Mig-29 adalah sistem senjata yang sudah sangat dikenal, tetapi radar emisi N011M Bar-R Su-30SM dapat dianggap menjadi teknologi yang masih menarik untuk dipelajari oleh Angkatan Udara Turki, Israel dan NATO yang memiliki kemampuan ESM (Electronic Support Measures)

Yang jelas pesawat airborne early warning & control (AEW&C) Boeing 737 Peace Eagle juga terpantau di Flightradar24.com berputar-putar di ketinggian tinggi di Turki selatan, yang mungkin memantau pergerakan pesawat Rusia dan Suriah sambil mengumpulkan data intelijen juga.

Lalu kenapa Turki tidak dapat menentukan MiG yang ada dari negara mana? David Cenciotti dari The Aviationist Rabu 2015 menulis dengan semua pesawat ISR (Intelligence Surveillance Reconnaissance) fokus di wilayah udara dari barat laut Suriah menjadi aneh jika mereka tidak bisa mengidentifikasi MiG tersebut.
Atau karena Su-30SM Rusia awalnya disebut sebagai “tak dikenal Mig-29 belum dicat dengan lambang Red Star. Dan Suriah menerbangkan Mig-29 pada misi di sepanjang perbatasan dengan Turki secara bersama-sama membuat identifikasi lebih sulit? Tidak mungkin juga mengingat sekali lagi jumlah pesawat AEW sekutu ada di sekitarnya.