
Pasca serangan pertama yang dilakukan Rusia di Suriah, kini koalisi mulai mempertimbangkan usulan Turki dan Yordania satu tahun lalu untuk menerapkan zona larangan terbang di Suriah. Sementara Rusia tidak mau kalah dengan memunculkan rencana untuk memblokade laut.
Sejumlah sumber yang dekat dengan rencana penerapan no fly zone ini mengatakan bahwa hal ini diperlukan untuk menghentikan pengemboman yang dilaukan rezim Assad terhadap warga Suriah. Kesepakatan ini berdasarkan rencana Yordania dan Turki disajikan awal tahun ini.
Banyak pejabat meyakni langkah ini akan efektif untuk menekan jumlah korban sipil termasuk pergerakan pesawat Rusia.
“Alasan utama perlunya kesepakatani ini adalah untuk menjadi semacam solusi dari konflik yang ada di negara tersebut. Dan itu bisa dicapai dengan zona larangan terbang,” kata seorang diplomat senior Eropa .
Komandan militer tertinggi NATO di Eropa, Jenderal AS Phillip Breedlove memperingatkan pekan lalu bahwa aliansi itu mencemaskan kemampuan anti-access, area denial (A2 / AD) di Mediterania timur.
Ketakutan Breedlove ini berkembang setelah ada pergeraka sejumlah jet tempur canggih Rusia di Latakia Suriah yang bisa mengancam pesawat lain termasuk pesawat koalisi.