Bom AS Hajar Rumah Sakit, Obama: Kami Berduka

Bom AS Hajar Rumah Sakit, Obama: Kami Berduka

Rumah Sakit di Kunduz Afghanistan terbakar setelah dihantam bom Amerika
Rumah Sakit di Kunduz Afghanistan terbakar setelah dihantam bom Amerika

Mengklaim memiliki teknologi tinggi dalam pengawasan dan mata-mata serta presisi dipandu yang menjamin ketepatan, Amerika kembali membuat kecerobohan besar. Sebuah bom yang dilesatkan dari pesawat mereka menghantam sebuah rumah sakit di Kunduz Afghanistan. Sedikitnya 19 orang tewas dalam insiden tersebut.

Serangan udara AS menghantam rumah sakit di Kunduz, Afghanistan.

Sedikitnya tiga anak-anak, empat pasien dewasa dan 12 personel Dokter Tanpa Batas (MSF) tewas dalam serangan udara AS di Kunduz, Afghanistan, Sabtu (3/10).

Presiden AS Barack Obama menyampaikan belasungkawa atas serangan tersebut.

“Atas nama rakyat Amerika, saya menyampaikan duka cita terdalam kepada petugas medis dan warga sipil yang tewas dan terluka dalam insiden tragis di rumah sakit Dokter Tanpa Batas di Kunduz,” ujar Obama dalam pernyataan Gedung Putih.

Direktur kesehatan masyarakat di Kunduz Saad Mukhtar menggambarkan kehancuran yang terjadi di rumah sakit. Sebuah dinding roboh, kaca jendela berserakan dan pintu kayu hancur. Sebanyak tiga ruangan hancur.

“Asap hitam tebal terlihat membumbung dari sejumlah ruangan. Pertempuran masih berlangsung sehingga kami harus pergi,” katanya usai mengunjungi rumah sakit.

Sementara itu, juru bicara NATO menyebutkan 30 orang lainnya dinyatakan hilang paska serangan tersebut. “Kami sangat terkejut dengan penyerangan yang menewaskan staf dan para pasien, dengan jumlah korban tewas lainnya yang cukup tinggi di pusat kesehatan di Kunduz,”ujar direktur operasi MSF, Bart Janssens, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu 3 Oktober 2015.

Sementara itu, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan serangan Amerika Serikat benar ditargetkan ke rumah sakit setempat. “Mereka benar membunuh pasien dan tenaga medis. Kejam!” tegasnya.

Sebelah utara Afghanistan memang menjadi target Amerika Serikat lantaran selama enam hari terakhir, militan Taliban berhasil menguasai daerah tersebut. Pihak AS sendiri mengatakan mereka menargetkan tembakan pada kemah Taliban yang berada tak jauh dari situ.

Militer AS sendiri membela diri. Mereka mengatakan penyerangan yang mereka lakukan sudah mendapat izin sepenuhnya dari pemerintah kota setempat, lantaran militan Taliban masih menduduki tempat tersebut.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon meminta sebuah penyelidikan digelar mengenai serangan udara ngawur ini.

Serangan udara tersebut terjadi hari Sabtu dan adalah “tragis, tidak dapat dimaafkan dan bahkan mungkin tergolong tindakan kriminal”, kata kepala hak asasi manusia PBB Zeid Ra’ad Al Hussein.