Korea Utara kembali menantang larangan PBB dengan menembakkan dua rudal jarak pendek balistik ke laut di lepas pantai timur pada Minggu 29 Juni 2014. Peluncuran dilakukan pada siang hari sebelum jadwal kunjungan kenegaraan Presiden China Xi Jinping ke Korea Selatan. China adalah sekutu utama Korea Utara, yang juga di bawah sanksi untuk melakukan tes nuklir.
Korea Utara juga mengadakan pembicaraan dengan Jepang pada minggu ini untuk menyusun rincian rencana Pyongyang untuk reinvestigate nasib warga Jepang yang diculik oleh puluhan negara tertutup yang lalu.
Rudal, yang tampaknya kelas Scud, diluncurkan dari daerah di pantai timur semenanjung dan terbang sekitar 500 km (310 mil) sebelum menabrak tanpa bahaya ke dalam air, seorang pejabat untuk Kepala Staf Gabungan mengatakan.
Uji tembak dilakukan tiga hari setelah Korea Utara sebelumnya juga meluncurkan tiga proyektil jarak pendek ke perairan lepas pantai timur, yang terbang sekitar 190 km (120 mil) dan mendarat di laut.
Korea Utara telah melakukan uji sejauh penembakan rudal dan roket balistik 11 kali tahun ini, termasuk empat yang melibatkan rudal balistik. Kecaman yang secara rutin dilakukan berbagai negara tidak pernah dihiraukan negara komunis tersebut.
Korea Utara mengatakan peluncuran itu adalah bagian dari latihan militer rutin dan tidak ada hubungannya dengan rencana pembicaraan Korea Utara dan Jepang Selasa depan. Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida ingin mengangkat isu selama pembicaraan.
“Kami pikir masalah ini perlu ditangani dengan baik pada pembicaraan pemerintah,” katanya kepada wartawan. “Kita harus membuat permintaan perusahaan terhadap Korea Utara bahwa mereka mengikuti resolusi Dewan Keamanan PBB dan perjanjian lainnya.”
Sumber: reuters.com
Comments are closed