Pilot Su-30 Angkatan Udara India akan fokus pada kemampuan tempur di luar visual dan misi malam di tengah persiapan mereka untuk menginstal rudah BrahMos yang diyakini akan menjadi game changer dengan kemampuannya yang mencapai rentang 300 km.
Angkatan Udara India juga berharap untuk mendapatkan Su-30 generasi berikutnya yang akan dikenal sebagai “Super-30” yang akan memiliki avionik canggih.
Pejabat senior Angkatan udara India menjelaskan pertarungan di luar visual atau yang dikenal dengan Beyond Visual Range (BVR) sangat penting untuk didapat saat ini. Karena tidak seperti pertarungan masa lalu, pertempuran udara saat ini akan kecil kemungkinan terjadi pertemuan pesawat jarak dekat.
“Saat ini, jet tempur sudah sangat sangat dimodernisasi dengan sistem radar state -of-the-art. Yang penting sekarang adalah kemampuan BVR yang berarti bahwa seseorang dapat terlibat dengan musuh di udara tanpa benar-benar melihat dia. Setelah musuh terkunci sebuah BVR rudal ditembakkan, ” kata Wing Commander Sharad Sharma, yang telah mencatat lebih dari 1000 jam dari Sukhoi di sebuah pangkalan depan dekat perbatasan dengan Pakistan sebagaimana dikutip newindianexpress.com Sabtu 3 Oktober 2015
Rudal BVR Sukhoi saat ini memiliki jarak sekitar 50-70 km. Tapi akan menjadi sangat berubah ketika nanti integrasi rudal supersonik BrahMos dengan Sukhoi telah dilakukan.
“Bayangkan, rudal dapat ditembakkan dari jarak hampir 300 km dari sasaran. Instalasi di perbatasan dapat ditargetkan oleh jet tempur kami tanpa melintasi perbatasan,” kata pilot senior itu. Tes pertama integrasi BrahMos direncanakanakan berlangsung mulai November dan akan dilakukan selama beberapa bulan ke depan.
Tes kedua akan dengan menembakkan rudal tiruan sedangkan tahap ketiga dan keempat dari pengujian akan dilakukan dengan rudal yang sebenarnya, tapi tanpa hulu ledak 200 kg. Uji untuk memvalidasi sistem bimbingan dan akurasi. Dua Sukhoi akan digunakan untuk tes yang akan selesai dalam satu tahun ke depan.
Jet tempur generasi keempat Su-30 masuk ke Angkatan Udara India pada tahun 2002 dan merupakan pesawat tempur garis depan negara. Tapi DRDO, HAL dan Biro Desain Sukhoi di Rusia sedang bekerja sama dalam Project ‘Super 30’.
“Proyek Super 30 akan membuat pesawat ini menjadi generasi 4,5. Sementara tidak akan ada modifikasi frame udara, pesawat akan dilengkapi dengan sistem radar generasi berikutnya, perangkat lunak, layar sentuh yang terintegrasi dan helmet- mounted display,” kata pejabat IAF.
Sukhoi, memiliki jangkauan 3.000 km tanpa pengisian bahan bakar udara dan lebih dari 8.000 km dengan dua refueling, memiliki kapasitas untuk membawa sampai 12 rudal, termasuk kombinasi rudal udara ke udara dan udara ke darat. Pesawat tempur juga dapat membawa sampai 32 bom.
Selain itu pilot jet tempur Sukhoi juga terus secara intensif melakukan latihan operasi malam.
“Pada perang tahun 1962 dan 1971 jet tempur kami tidak memiliki kemampuan terbang malam. Kami merasa bahwa perang di masa depan sangat mungkin akan terjadi pertempuran di langit pada malam hari. Karenanya kami fokus pada hal ini.”