Masalah kembali menerpa F-35. Kali ini terkait kursi ejeksi. Karena masalah ini pilot F-35 yang memiliki beban di bawah 136 pon atau 68kg tidak boleh menerbangkan pesawat F-35 sampai ada solusi ditemukan.
Dilaporkan Defense News Kamis 1 Oktober 2015 pelarangan ini diberlakukan karena selama tes kursi lontar yang dibangun oleh Martin-Baker pada Agustus lalu, penguji menemukan adanya peningkatan risiko cedera leher saat pilot dengan berat badan ringan melakukan ejeksi saat terbang pada kecepatan yang lebih lambat. Sampai masalah ini belum ditemukan solusinya layanan membatasi pilot yang memiliki berat badan di bawah 136 pon dilarang terbang,
“Intinya adalah, mereka harus masuk ke wilayah di mana kursi memungkinkan pilot dengan berat kurang dari 136 pon aman keluar dari pesawat,” kata Mayjen. Jeffrey Harrigian, direktur kantor integrasi F-35 kepada Defense News dalam sebuah wawancara Selasa.
Setidaknya ada satu pilot F-35 yang dilarang karena adanya pembatasan berat ini, menurut juru bicara Kantor Program Bersama atau Joint Program Office (JPO) Joe DellaVedova sembari menambahkan bahwa aturan itu diumumkan 27 Agustus lalu.
Masalah kursi ejeksi tidak terkait dengan baru helm generasi ketiga yang dibangun oleh Rockwell Collins dan dikirim ke JPO pada bulan Agustus, kata DellaVedova.
Pada bulan Agustus, penguji menemukan bahwa ketika pilot dengan berat ringan terbang pesawat, kursi ejeksi sedikit berputar ke atas, Kolonel Todd Canterbury, komandan dari 33 Fighter Wing sampai Juni, mengatakan Pertahanan News pada Rabu. Tim ini khawatir bahwa ketika parasut terbuka, pilot ringan mungkin tidak dalam posisi tubuh yang optimal, katanya.
Canterbury menekankan bahwa pembatasan berat hanya bersifat sementara sampai kantor bersama F-35 bekerja sama dengan Lockheed Martin dan Martin-Baker menemuakn solusi permanen.
“Keselamatan adalah nomor satu bagi kami dan kami ingin memastikan bahwa kami memberikan kepada pilot tempur kursi ejeksi yang paling aman,” kata Canterbury, yang sekarang menjadi kepala Integrasi Office Operations Division F-35, mengatakan pada hari Selasa. “Seperti kita menemukan hal-hal, kita bisa menimbang risiko apa yang dapat diterima dan apa yang tidak, dan sekarang, sampai kita memahami implikasi dari kursi, keselamatan adalah No 1 prioritas kami.”
Canterbury menambahkan JPO, Martin-Baker dan Lockheed Martin telah bekerja tujuh hari seminggu selama 24 jam sehari untuk bisa menghilangkan masalah ini. Seperti kebanyakan jet tempur modern, kursi ejeksi F-35 harus bisa mengakomodasi pilot dengan berat antara 103 sampai 245 pon.