Angkatan Laut AS mulai melakukan analysis of alternatives (AOA) untuk membangun penerus dari F/A-18 E/F Super Hornet yang diharapkan akan masuk ke layanan pada 2035.
Angkatan Laut berharap untuk memulai AOA F / A-XX pada musim gugur ini, tetapi belum ada yang memberikan penjelasan tentang tanggal pastinya.. Kepala operasi Angkatan Laut, Laksamana. Jon Greenert telah menandatangani dokumen kemampuan awal F / A-XX. Namun dokumen masih harus disepakati dengan Joint Requirements Oversight Council dan Materiel Development Decision (MDD) Defense Acquisitions Board (DAB) sebelum proses AOA secara resmi take off.
Jika Angkatan Laut berhasil mendapatkan AOA musim gugur ini, maka layanan bisa masuk ke dalam Milestonem yakni sebuah fase pengembangan teknologi di suatu tempat antara 2018 dan 2019. Dengan timeline sesuai rencana maka program / A-XX F bisa mencapai pilihan sumber atau Milestone B di tahun 2025, kata satu sumber industri sebagaimana dikutip National Interest Selasa 22 September 2015. Kemudian, tahap rekayasa dan pengembangan manufaktur akan memakan waktu sekitar sepuluh tahun dan memungkinkan masuk layanan pada 2035. Tapi, sumber industri memperingatkan, itu adalah skenario terbaik. “Itu jika semua berjalan lancar,” kata pejabat industri. “Jika Anda menjalankan seperti F-22 atau F-35 maka ini akan lebih buruk lagi [tertundanya]”
Masalahnya adalah pada 2035 Super Hornets Angkatan Laut semuanya sudah tua. Rata-rata usia armada F / A-18E / F akan lebih dari 25 tahun.
Dengan asumsi Angkatan Laut akan membeli F-35C sesuai rencana maka jumlahnya hanya akan setengah dari jumlahkekuatan sekarang ini. Jika tren ini terus berlanjut, Angkatan Laut kemungkinan hanya akan memiliki 12 skuadron tempur dengan sekitar 140 pesawat.