Rusia memutuskan untuk mengirim kekuatan militernya ke Suriah dan membangun pangkalan militer di Basid al-Assad Airbase.
Di tempat ini sejak Jumat 18 September 2015 empat Sukhoi Su-27 Flanker telah hadir. Sebelumnya delapan helikopter serang Mi-24 “Hind” dan helicopter serbu Mi-17 “Hip” telah tiba sebelumnya dengan diangkut pesawat kargo.
Menurut sumber militer AS pangkalan ini terletak 12 mil (20 km) selatan dari pelabuhan penting strategis Latakia, kota yang dikuasai oleh tentara pemerintah Suriah.
Sumber Suriah menyebutkan bahwa insinyur Rusia telah mulai untuk memperpanjang landasan pacu, membuka area parkir untuk pesawat dan peralatan dan meningkatkan infrastruktur lainnya pada pangkalan yang baru-baru ini juga menjadi tempat satu atau dua lusin utama tank tempur, artileri mobile dan setidaknya 30 sampai 40 infanteri BTR-jenis kendaraan tempur / pengangkut personel lapis baja. Di antara pesawat Rusia yang terlihat mendarat di Basid al-Assad adalah Antonov AN-124 Ruslan (“Condor”) dan airlifters strategis Ilyushin IL-76 (“Candid”).
Menurut Pentagon 500 marinir Rusia berada di Suriah, sementara Rusia dikatakan telah memindah 2.000 personel.
Sementara koalisi pimpinan AS terus mengebom sejumlah posisi ISIS di Suriah dan Irak dengan Angkatan Udara Australia dan Prancis baru-baru ini memperluas operasi mereka juga ke ruang udara Suriah. Hal ini memunculkan kekhawatiran akan terjadi insiden di udara antara pesawat Rusia dan koalisi.
