F-16 Amerika Mati Pelan-Pelan (IV): Kekhawatiran Jadi Kenyataan

F-16 Amerika Mati Pelan-Pelan (IV): Kekhawatiran Jadi Kenyataan

f-16 f-35 2

Dua tahun setelah laporan tersebut kekhawatiran Air Combat Command mulai menjadi kenyataan. Jika semua berjalan sesuai dengan rencana, skuadron garis depan Angkatan Udara akan mulai mendapatkan F-35As dalam 18 bulan ke depan.

Angkatan Udara mengharapkan dua F-35A muncul di Hill Air Force Base pada September ini. Setelah itu terjadi, cabang akan mulai mempensiun hampir 50 F-16.

Tapi untuk setidaknya satu tahun lagi, F-35 akan kekurangan banyak sistem kunci, seperti perangkat lunak yang diperlukan untuk menggunakan senjata internal Gatling gun 25-milimeter. Pada bulan Januari, bagian uji senjata Pentagon mengutip daftar masalah serius yang akan menjadi kendala pesawat tempur itu bisa mencapai potensi tempur penuh.

Sementara itu, para Viper  serta A-10 yang  terlibat dalam pemboman ISIS di Irak dan Suriah. Serta misi ketat ke Eropa Timur setelah ketegangan dengan Rusia terus tumbuh akan semakin membutuhkan profil jet tempur.

Sayangnya, F-16 telah menunjukkan usia mereka. Pada bulan November 2014, sebuah F-16 jatuh di Teluk Meksiko. Pada bulan Agustus 2015, salah satu dari jet jatuh di Jerman.

Sementara kita belum tahu penyebab resmi tabrakan dua pesawat menjelang latihan Red Flag 15-4 beberapa hari lalu, kegagalan mekanis mungkin telah memainkan peran. Dalam dua tahun terakhir, armada Viper telah menderita kerugian tambahan terkait dengan kesalahan pilot di dalam dan di luar negeri.

Tak satu pun dari ini menjadi pertanda baik bagi pilot yang mungkin terjebak terbang dengan jet tua selama dua dekade atau lebih. (Selesai)

Sumber: War is Boring

Baca juga:

Belum Ada yang Sehebat F-16