Tidak salah jika muncul rumor Arab Saudi berminat untuk membeli kapal serbu amfibi kelas mistral yang awalnya dibangun Prancis untuk Rusia. Negara ini memang membutuhkan kapal ini untuk meningkatkan kemampuan dalam memproyeksikan kekuatannya di Timur Tengah.
Riyadh membutuhkan kapal perang yang sederhana untuk proyeksi kekuatan unilateral di perairan pesisir atau sebagai bagian dari pembangunan kekuatan bbersama antara Arab dan Mesir yang telah diumukan awal Agustus ini. Dan kapal serbu amfibi ideal untuk keperluan itu.
“Pasti ada persyaratan yang diinginkan Riyadh untuk Mistral. Tetapi kapal ini akan sangat berguna dalam operasi Saudi yang memimpin koalisi di Yaman,” kata Stratfor, sebuah lembaga think tank Amerika.
“Saudi juga bisa mendapatkan keuntungan dengan menggunakan kapal di dalam dan sekitar Teluk Persia, terutama dekat dengan pulau Abu Musa dan pulau-pulau Tunbs Lesser serta pulau lain,” tambah lembaga yang focus pada intelijen ini. Pulau-pulau yang saat ini di bawah kendali Iran tetapi diperebutkan oleh UEA.
Kerajaan minyak sampai saat ini belum mengkonfirmasi laporan bahwa mereka tertarik dan bersedia untuk membeli kapal tersebut, tapi Stratfor jika Arab Saudi tidak membeli kapal ini, maka sangat mungkin kapal justru akan merapat di Mesir.
“Mesir akan mendapat manfaat dari prestise besar mempertahankan satu atau kedua kapal Mistral dalam armada mereka sendiri. Selain itu, Mesir terlibat dalam sejumlah konflik regional di mana penyebaran kapal Mistral mungkin berguna, konflik Libya menjadi contoh yang paling jelas, ” think tank yang berbasis di Texas ini menegaskan sebagaimana dikutip Ria Novosti Selasa 18 Agustus 2015.
Jika pembelian terjadi, Arab Saudi dan Mesir harus mengatasi sejumlah tantangan termasuk perbaikan dari Mistrals yang dibangun khusus untuk Rusia, pelatihan kru untuk mengoperasikan perahu dan mendapatkan helikopter yang sesuai untuk kapal serbu amfibi.
Sebelumnya, media Prancis menyebutkan bahwa Mesir dan Arab Saudi serius untuk memikirkan pembelian tersebut. Negara-negara lain diyakini tertarik pada dua Mistral termasuk Brazil, Kanada, China, India dan Amerika Serikat.
Kapal Vladivostok dan Sevastopol dibangun oleh Prancis untuk Angkatan Laut Rusia di bawah kesepakatan US$1,3 miliar yang ditandatangani pada tahun 2011. Perjanjian tersebut ditangguhkan pada akhir 2014 karena Prancis menuduh Rusia terlibat dalam dalam perang sipil Ukraina. Kontrak secara resmi dihentikan pada awal Agustus 2015. Kedua Mistrals menunggu nasib mereka di galangan kapal di Saint-Nazaire.