
Angkatan Darat AS sedang menguji hulu ledak baru dengan beberapa roket untuk mengganti bom cluster. Departemen Pertahanan mendefinisikan bom cluster sebagai “amunisi yang terdiri dari tabung yang berisi beberapa, peledak konvensional. Dengan kata lain, mereka adalah bom yang menyebarkan bom-bom kecil di wilayah yang luas.
Kelompok-kelompok seperti Cluster Munitions Coalition sangat menentang bom cluster karena akan membunuh siapapun tanpa pandang bulu dan dapat meninggalkan bom yang gagal meledak di di medan perang dalam waktu lama bahkan setelah konflik berlalu sehingga akan mengancam nyawa penduduk.
Tetapi dalam kontesk Departemen Pertahanan bom cluster ini tetaplah senjata yang sah digunakan. Mereka adalah senjata efektif, memiliki kelebihan berbeda terhadap karena bisa menghancurkan banyak target. Meski efektif Angkatan Darat tetap mengakhir penggunaan bom jenis ini pada akhir 2019.
Dan solusi penggantinya adalah GMLRS Alternatif Warhead, yang dipresentasikan pada National Defense Industry Association’s 2015 Precision Strike Annual Review
[youtube id=”b5h7BkCj5rI” width=”600″ height=”340″ position=”left”]
GLMRS dirancang untuk meledak dan menyebarkan pecahan peluru untuk merobek-robek target dengan daya rusak yang sama sebagai bom cluster, tetapi tanpa meninggalkan bom-bom yang tidak meledak sehingga akan lebih aman di masa depan.
Dicatat War is Boring bahwa “hulu ledak pecahan peluru ini cocok dengan motor roket bekerja dengan bimbingan GPS yang sudah digunakan Angkatan Darat. Angkatan Darat berharap memulai memproduksi GLMRS pada akhir tahun depan.