F-16IN Super Viper akan Come Back ke India?

F-16IN Super Viper akan Come Back ke India?

super viper 2Seperti dilaporkan sebelumnya Amerika Serikat telah menawarkan sejumlah senjata ke India. Menurut The Indian Express, salah satunya adalah jet tempur untuk mengisi kebutuhan mendesak jet tempur multi-role negara tersebut setelah kegagalan pengadaan 126 pesawat Dassault Rafale.

Apa yang kira-kira akan ditawarkan Amerika ke India dalam hal jet tempur? Sepertinya F-16IN Super Viper masih akan muncul lagi. Ini adalah versi upgrade berat salah satu pesawat tempur paling sukses dalam sejarah, F-16 Fighting Falcon. Lockheed Martin menyebutnya  sebagai F-16 paling canggih yang pernah ada.

Pesawat ini mengintegrasi sejumlah teknologi generasi kelima yang akan menggenjot signifikan Viper. Menggunakan konfigurasi Block 60 sebagai dasar pembangunan Lockheed Martin menambahkan sejumlah upgrade untuk kekuataan Fighting Falcon menjadi Super Viper.

Upgrade paling utama adalah pada penginstalan sistem radar AN / APG-80 AESA (Active Electronic Scan Array), yang juga sudah digunakan di  F-16 Block 60 Desert Falcons Uni Emirat Arab.  Radar AN / APG-80 memberikan pilot kesadaran situasional yang luar biasa dan kemampuan untuk menargetkan dan melacak target di segala cuaca.

Pencarian dengan sistem inframerah dan track (IRST), kemampuan untuk mengintegrasikan operasional link Data  yang memungkinkan untuk interoperabilitas dengan unit tempur / serangan / AWACS / dan platform lainnya, peperangan elektronik suite dari Raytheon, dan upgrade komputer misi akan menjadikan Falcon benar-benar berubah.

Kokpit juga telah dipugar  dengan tiga warna MFD, serta kemampuan untuk mengintegrasikan oint Helmet Mounted Cueing System (JHMCS).  Menggunakan mesin General Electric F110-132A yang diperbarui  yang mampu memberi output lebih dari 32.000 pon daya dorong, dan Super Viper juga membawa tangki bahan bakar konformal (CFT).

Pembangunan pesawat juga sangat terbuka dilakukan di luar Amerika. Turki Aerospace Industries (TAI) bertanggung jawab untuk membangun lebih dari 300 Viper di bawah lisensi untuk Angkatan Udara Turki dan Angkatan Udara Mesir dari akhir 1980-an. Selain itu, Korea Aerospace Industries juga membangun jalur produksi untuk 140 KF-16, setara Blok 52 viper dalam waktu sepuluh tahun.

F-16INI tersingkir dalam tender pengadaan MMRCA India pada tahun 2011. Salah satu alasannya karena tingkat manuver lebih lambat dan kelincahan berkurang karena tangki bahan bakar konformal. Namun, mengingat Fighting Falcon memiliki track record dan sejarah pertempuran panjang serta harga relative murah (US$ 50 juta / unit), serta tingkat produksi cepat dan peluang transfer teknologi terbuka, maka bisa F-16IN sepertinya akan menjadi pilihan yang dipertimbangkan India di tengah kebutuhan mendesak.