Predator Berakhir di 2018
Anggota 451st Expeditionary Aircraft Maintenance Squadron mendorong sebuah MQ-1 Predator Menuju hanggar untuk pemeriksaan pemeliharaan rutin lama setelah mendarat di Pangkalan Udara Kandahar, Afghanistan.  

Predator Berakhir di 2018

An MQ-1 Predator unmanned aerial vehicle and F-16 Fighting Falcon return from an Operation Iraqi Freedom combat mission. Both aircraft provide intelligence, search and reconnaissance gathering features, as well as munitions capability to support ground troops and base defense. (U.S. Air Force photo/1st Lt. Shannon Collins)

Pesawat tanpa awak yang memunculkan revolusi drone bersenjata General Atomics Aeronautical Systems MQ-1 akhirnya dimasukkan ke jalur pensiun. Predator akan dipensiun oleh Angkatan Udara Amerika pada 2018, setelah lebih dari dua dekade terbang ke berbagai penjuru bumu

Rencana untuk mempensiun Predator sudah mulai muncul setelah kedatangan penerusnya yang lebih canggih General Atomics MQ-9 Reaper pada tahun 2007, tetapi permintaan itu ditolak karena Predator masih sangat dibutuhkan untuk misi mata-mata dan serangan ke berabgai daerah di dunia.

Namun sekarang, angkatan udara telah menetapkan 2018 sebagai tanggal akhir untuk operasional MQ-1 dan pesawat akan dipindahkan ke Boneyard. Sementara stasiun darat akan diatur ulang untuk mendukung MQ-9.

“Angkatan udara saat ini berada di jalur untuk mempernsiun semua MQ-1 Predator dan berganti ke armada MQ-9 yang akan selesai seluruhnya pada 2018,” kata seorang juru bicara angkatan udara sebagaimana dikutip Flightglobal Sabtu 15 Juli 2015.

Berulang kali rencana Banyak tanggal pensiun untuk MQ-1, dan rencana baru ini muncul setelah Menteri Pertahanan Ashton Carter meminta secara resmi kepada angkatan udara untuk mengurangi tempo operasional patroli atau orbit MQ-1 dan MQ-9 dari 65 menjadi 60 – memberikan ruang bernapas untuk men-tweak operasi.