Rusia: Tak Ada Yang Boleh Ikut Campur Soal S-300 Iran
Sistem rudal S-300

Rusia: Tak Ada Yang Boleh Ikut Campur Soal S-300 Iran

S-300
S-300

Kesepakatan Rusia pada pasokan dari S-300 rudal permukaan-ke-udara ke Iran adalah masalah hanya bilateral dan tidak ada negara ketiga yang boleh ikut campur dan dibutuhkan dalam masalah ini.

“Presiden Rusia telah membuat keputusan tentang kemungkinan pengiriman S-300 ke Iran, dan sekarang masalah teknis sedang bekerja. Ini adalah masalah bilateral dan tidak ada partisipasi dari negara-negara ketiga yang diperlukan,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov sebagaimana dikutip kantor berita TASS Jumat 14 Agustus 2015.

Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya mengatakan Moskow siap untuk menyerahkan versi modern dari S-300 ke Teheran. Rusia saat ini sedang bekerja untuk meng-upgrade sistem pertahanan rudal sejalan dengan permintaan Iran.

Presiden Rusia Vladimir Putin mencabut larangan pengiriman S-300 ke Iran pada April 2015 ketika enam kekuatan dunia mengkonfirmasi adanya kemajuan yang signifikan pembicaraan program nuklir Iran di Lausanne, Swiss.

Dalam kontrak 2007, Moskow berjanji untuk memberikan ke Teheran lima batalyon sistem pertahanan udara jarak menengah S-300 senilai US$ 800 juta. Iran telah membayar uang muka US$166,8 juta.  Namuh kemudian kesepakatan dibatalkan karena ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang penjualan senjata ke Iran.

Pada bulan September 2010, presiden Dmitry Medvedev menandatangani keputusan tentang langkah-langkah untuk melaksanakan Resolusi Dewan Keamanan PBB pada Juni 2010 untuk melarang pasokan S-300 ke Iran. Kontrak itu dibatalkan dan uang muka dikembalikan ke Iran.

Lebih jelas tentang S-300 silahkan baca:

MENENGOK KEMAMPUAN S-300, SISTEM RUDAL MAUT RUSIA