Kritikan terhadap jet tempur F-35 belum berhenti. Meski beberapa waktu lalu sejumlah F-35B milik Marinir telah dinyatakan memiliki izin operasional awal yang artinya telah siap tempur.
Kritikan tajam datang dari National Security Network, sebuah lembaga tink tank Washington DC yang memang dikenal progresif. Dalam laporannya lembaga ini menyebut Lighting II akan menemukan banyak kekalahan dan segera usang.
Pesawat ini akan dikepung oleh jet-jet tempur dalam pertempuran jarak pendek. Sementara tingkat manuver pesawat generasi kelima ini kalah dibandingkan pesawat yang lebi tua. Jika saat ini pesawat tersebut selalu mengagung-agungkan eknologi siluman, maka hampir dipastikan teknologi itu akan menjadi usang jauh lebih cepat karena perkembangan teknologi contra stealth.
“F-35 akan mudah dikalahkan, persenjataan, di luar jangkauan, dan akan terlihat sensor musuh,” kesimpulan laporan itu yang dikutip vocativ.com Senin 10 Agustus 2015.
“Untuk menghindari bencana, Kongres dan Departemen Pertahanan harus memulai untuk mempertimbangkan alternatif dan komitmen besar-besaran pada F-35.”
“Dengan biaya selangit serta kemampuan yang tidak bagus ini akan menjadi tidak sehat jika mempertahankan komitmen skala penuh untuk program F-35 dan alternatif untuk program penuh harus dipelajari dan, pada akhirnya, yang dipilih. Total yang dibangun oleh raksasa pertahanan Lockheed Martin, diperkirakan US$ 1,4 triliun dan telah disebut terlalu besar untuk gagal oleh pejabat AS,” sebut lembaga itu.
Laporan itu muncul beberapa hari setelah Marinir AS baru-baru menyatakan F-35B yang merupakan salah satu dari tiga varian pesawat secara resmi masuk operasional, yang berarti dapat mengambil bagian dalam misi tempur aktif. “Pesawat ini mampu melakukan dukungan dekat udara, kontra udara ofensif dan defensif, larangan udara, dukungan pengawalan dan pengintaian,” kata Komandan Korps Marinir Gen . Joseph Dunford dalam sebuah pernyataan.
F-35 telah banyak disorot sejak program ini dimulai pada tahun 2001. Pada bulan April, Government Accountability Office menyimpulkan keandalan mesin miskin. Laporan pilot uji beberapa waktu lalu juga mengejutkan karena F-35 tidak mampu melawan F-16 dalam pertarungan udara. Namun Lokcheed Martin menyatakan F-35 memang tidak dirancang untuk pertarungan jarak dekat. F-35 akan bisa membunuh ketika musuh belum sadar akan keberadaannya.
Namun Pentagon telah berencana untuk meningkatkan belanja pesawat dari US$ 8 miliar pada 2015 menjadi US$12 miliar pada 2018. Pada tahun 2022, dan untuk dekade berikutnya, Pentagon berencana untuk menghabiskan US$14 miliar per tahun.