Amerika Serikat telah menginvestasikan miliaran untuk meng-upgrade program nuklirnya karena senjata yang ada dalam gudang mereka saat ini telah berusia tua dan kehilangan efektivitas operasional.
“Senjata nuklir AS saat ini sudah tua dan mendekati akhir kehidupan pelayanannya,” kata Direktur Arms Control Association of Disarmament and Threat Reduction Kingston Reif kepada Ria Novosti Senin 10 Agustus 2015.
Pemerintah Amerika Serikat berencana dalam 25 tahun akan meng-upgrade senjata nuklirnya dengan biaya sekitar US$293 miliar atau meningkat hampir 18 miliar dari estimasi 2014, Government Accountability Office (GAO) mengatakan dalam sebuah laporan pekan lalu.
Reif menjelaskan Amerika Serikat harus melakukan investasi besar dalam kapal selam nuklir, pesawat pembom, rudal, hulu ledak dan infrastruktur untuk mempertahankan jumlah saat ini dari senjata nuklir.
Namun, ia berpendapat, AS menghabiskan rencana untuk memodernisasi kekuatan nuklirnya yang akhirnya tidak berkelanjutan dan tidak perlu karena ukuran arsenal terlalu berlebihan.
Bahkan Presiden Barack Obama dan Pentagon mengakui bahwa saat ini jumlah senjata nuklir sudah melebihi dari yang dibutuhkan Amerika Serikat untuk tujuan pencegahan.
“Gedung Putih, Pentagon dan Departemen Energi harus memeriksa opsi yang masuk akal untuk membentuk kembali rencana saat ini yang akan menghemat miliaran,” lanjut Reif.