25 Tahun Non-Stop, Sampai Kapan Kamu Akan Perang, Amerika?
F-22 Raptor / USAF

25 Tahun Non-Stop, Sampai Kapan Kamu Akan Perang, Amerika?

F-16A, F-15C dan F-15E terbang bersama selama operasi Desert Storm.(U.S. Air Force photo)
F-16A, F-15C dan F-15E terbang bersama selama operasi Desert Storm.(U.S. Air Force photo)

7 Agustus 1990 atau 25 tahun lalu Amerika Serikat memulai Operasi Desert Shield. Sebuah penyebaran cepat pasukan AS ke Arab Saudi untuk memblokir pergerakan Saddam Hussein yang menyerang Kuwait pada 2 Agustus 1990. Dan setelah itu Amerika seperti terseret pada kutukan perang yang tidak berhenti sampai sekarang.

Ketika Irak menginvasi Kuwait, Angkatan Udara AS yang pertama tiba di tempat kejadian dengan menyebarkan jet tempur F-15 Fighter Wing ke 1 di Langley AFB, Va. Mereka langsung melakukan patroli tempur udara untuk mencegah pesawat Irak memasuki wilayah udara Saudi dan menggertak pasukan Irak untuk tidak mencoba merebut negara lain di Teluk Persia. Jet-jet tempur lain bergabung seperti F-15C milik USAF yang berbasis di dari Bitburg AB, Jerman, F-15E dari Seymour-Johnson AFB, NC, dan F-16 dari Shaw AFB, SC.

Pada bulan November 1990, penumpukan kekuatan ditambah ketika Presiden George HW Bush memutuskan untuk membalikkan invasi Irak ke Kuwait, mengakibatkan penyebaran ratusan pesawat USAF, serta pasukan dari layanan AS lainnya dan selusin negara-negara koalisi. Nama operasi pun diganti dengan nama Desert Storm pada 17 Januari, 1991.

Angkatan Udara terus bertempur tanpa henti sejak saat itu. Mereka mempertahankan blokade udara Irak pada 1991-2003. Ketika terlibat dalam beberapa operasi serangan udara di Irak Angkatan Udara AS juga terlibat dalam dua perang di Balkan selama periode itu.

Dari 2001-2014, USAF terlibat di Afghanistan dalam Operasi Enduring Freedom, dan dari 2003-2011 mereka membuka Operasi Pembebasan Irak. Dan sejak 2014 hingga sekarang, USAF bertempur di Operasi Resolve Inherent, di Suriah dan Irak. Dan di saat bersamaan situasi Eropa dan Asia Pasifik juga memanas. Sampai kapan kamu akan terus perang wahai Amerika?