China Ingin Memperluas Kontrol di Pasifik Barat

China Ingin Memperluas Kontrol di Pasifik Barat

Angkatan Laut China
Angkatan Laut China

 

 

Angkatan Udara China berencana memperluas kontrol mereka di Pasifik Barat. Kabar ini muncul dari laporan Kantor Berita Kyodo Jepang yang mengklaim telah mendapatkan bocoran laporan tentang rencana tersebut.

Namun media China Global Times Sabtu 8 Agustus 2015 menyebutkan bahwa rencana itu bukan sebagai hal yang mengejutkan karena sejauh ini Angkatan Udara China memang telah membuat sejumlah langkah kea rah itu. Angkatan Laut dan angkatan udara PLA telah semakin aktif di daerah yang oleh militer China disebut “rantai pulau pertama ” yang digunakan untuk merujuk pada serangkaian kepulauan membentang dari selatan Jepang dan pulau-pulau Ryukyu, Taiwan dan Filipina. Sementara ” rantai pulau kedua ” membentang dari Honshu di Jepang, melalui pulau Bonin, kepulauan Marianas dan pulau-pulau Caroline sampai New Guinea.

Minggu lalu China mengirimkan bomber H-6K di luar rantai pulau pertama. Hal ini memungkinkan mereka untuk berpotensi menembak sasaran di selatan Jepang, yang memiliki kemampuan anti-pesawat relatif lemah. Ini juga akan memungkinkan mereka memiliki kemampuan untuk menyerang pangkalan militer AS di Pasifik.

Global Times menekankan pada rudal anti kapal jarak jauh China ingin fokus pada deteksi dan sasaran kunci. Ini berarti bahwa mereka membayangkan pembawa armada AS sebagai musuh potensial. The Global Times menunjukkan bahwa China membangun sebuah sistem pengamatan yang efektif untuk daerah antara rantai pulau pertama dan keduapulau, yang akan perlu menyertakan satelit pengintai, pesawat berawak, drone, serta kapal perang dan kapal selam.

Satelit pengintai, pembom strategis, pesawat tempur generasi baru, pesawat supersonik, rudal jelajah dan sistem rudal anti-balistik semua cenderung menjadi prioritas Angkatan Udara China.

Global Times juga menyebutkan meskipun Vietnam dan India memiliki keduanya telah memperkuat militer mereka, tetapi aliansi antara AS dan Jepang adalah ancaman paling kuat untuk China.