
Militer Jerman menaruh dana miliaran euro untuk memperbaiki sejumlah perangkat militer mereka yang tua dan bermasalah. Belanja besar-besaran ini akan dilakukan dalam tujuh hingga delapan tahun ke depan.
“Kami akan berinvestasi hingga 6 miliar Euro (US$ 6,5 milyar) dalam tujuh hingga delapan tahun ke depan untuk melakukan banyak perbaikan,” kata seorang juru bicara kementerian pertahanan kepada AFP dan dikutip Defense News Sabtu 8 Agustus 2015. Sejumlah perangkat yang akan digenjot adalah pesawat, helikopter dan peralatan militer lainnya.
Der Spiegel berita mingguan, yang pertama kali mengungkapkan program investasi, melaporkan militer merencanakan sedikitnya 120 langkah untuk meningkatkan kekuatan dan stok suku cadang.
Der Spiegel mengutip “banyak” dokumen pertahanan, menegaskan “masalah hardware menghambat kapasitas” Bundeswehr.
Salah satunya masalah radar jet Eurofighter Typhoon yang menghambat penggunaannya dalam operasi. Selain itu kondisi helikopter transportasi NH90 juga sangat memprihatinkan. Saat ini hanya empat dari 39 helikopter NH90 militer saat ini bisa digunakan, kata Der Spiegel.
Militer Jerman telah berulangkali mendapat kritik tajam karena kondisi senjatanya yang memprihatinkan. Terakhir mereka mendapatkan masalah dengan senapan serbu G36 yang terbukti tidak bisa efektif ketika dalam situasi suhu tinggi.
Pada bulan September, Menteri Pertahanan Ursula Von der Leyen mengakui bahwa mereka bisa saat ini memenuhi komitmen untuk NATO dalam peningkatan kekuatan militernya untuk mendukung aliansi. Dia menyebut situasi ini karena keterlambatan pasokan suku cadang untuk pesawat dan helikopter.