Pada 24 Juli 2015, Turki meluncurkan “Operasi Martir Yalcin” untuk menggempur posisi ISIS di Suriah dan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Irak Utara.
Serangan udara dimulai di pagi hari pada 24 Juli, sehari setelah militan ISIS menyerang sebuah patroli perbatasan Turki di kota Elbeyli di Kilis Provinsi, menewaskan seorang tentara dan melukai dua orang lainnya. Sandi operasi dinamai dengan tentara Turki, Yalçın Nane yang tewas dalam serangan tersebut,.
Pada sekitar pukul 03:40 waktu setempat tiga F-16 dari Filo 181 lepas landas dari pangkalan udara Diyarbakir dan membom 3 posisi ISIS di Suriah utara menjatuhkan bom dipandu laser GBU-12 Paveway II. Jet Turki tidak sampai masuk ke wilayah udara Suriah tapi melesatkan rudal dari dalam wilayah udara Turki.
[vimeo id=”gIGlpedhDCk” width=”600″ height=”340″ position=”left”]
Analisis serangan menilai sebanyak 35 militan ISIS tewas oleh serangan gelombang pertama yang diikuti serangan tanpa henti pada hari yang sama. Serangan terbesar pada hari itu dilakukan mulai sekitar pukul 22.30 waktu setempat dengan menggerebek posisi PKK di Irak utara. Misi dikabarkan melibatkan 20 pesawat F-16 dari Filo 181 yang menurut saksi dan laporan awal terpaksa masuk ke ruang udara Suriah dan Irak.Serangan udara di Irak diduga membunuh komandan PKK Murat Karayilan antara lain.