Kisah Blackbird Ketika Terbang Sangat Pelan

Kisah Blackbird Ketika Terbang Sangat Pelan

sr71-04Pada tahun 1960-an, ketika sebuah insiden militer tunggal bisa memicu perang nuklir, pemerintah AS membutuhkan pesawat pengintai yang benar-benar tidak bisa dideteksi, dicegat, atau ditembak jatuh. Dan jawabannya adalah sang legendaris SR-71.

Lockheed Martin SR-71, atau “Blackbird”  mampu terbang 1% di atas dari atmosfer bumi pada ketinggian 80.000 kaki dan kecepatan lebih dari 2.000 mil per jam. Jauh lebih cepat dan lebih tinggi dari pesawat yang ada kala itu. Dan setiap inci dari pesawat dirancang dengan cermat untuk mengacaukan pendeteksian radar.

SR-71 adalah keajaiban rekayasa terbang di Angkatan Udara AS selama lebih dari 30 tahun. Pesawat memegang rekor dalam hal kecepatan dan jarak tempuh hingga saat ini. Pesawat ini begitu cepat sehingga protokol untuk menghindari rudal hanyalah berlari lebih cepat dari rudal itu sendiri.

Mantan pilot Blackbird Angkatan Udara AS Mayor Brian Shul, menjelaskan karirnya sebagai pilot SR-71 di bukunya Sled Driver. Dia menjelaskan salah satu insiden yang dia tidak akan pernah lupa ketika dia sangat-sangat dekat dengan maut ketika menerbangkan Blackbird dalam kecepatan rendah.

Sebagai pilot Blackbird, Shul sering ditanya tentang kecepatan tertinggi pesawat. “Setiap pilot SR-71 masing-masing memiliki kecepatan ‘tinggi’ sendiri bahwa ia melihat di beberapa titik pada beberapa misi,” Shul menjelaskan dalam buku.

Karena pesawat yang begitu tepat direkayasa, dan begitu mahal, tidak pernah ada pilot ingin mendorong Blackbird untuk batas suhu dan kecepatan. Tapi meski tidak sampai pada batas maksimal masih akan secara menakjubkan dalam hal cepat: “Pesawat ini akan sangat sebentar dalam menempuh 35,” kata Shul.

Tentang berapa kecepatan tertinggi yang pernah dia tempuh dengan Blacbird, Shul mengatakan, “Saya di atas Libya ketika Ghaddafi menembakkan dua rudal, dan menggunkan kecepatan maksimal. Saya mengatakan pesawat itu benar-benar cepat dan dengan mudah membawa kami ke kecepatan Mach. ”

Next: Terbang Rendah