
Red Flag dikenal sebagai latihan pertempuran udara paling besar di dunia. Digelar di hamparan luas Nevada Test and Training Range (NTTR) dengan 1000 lebih target potensial, situs rudal permukaan ke udara dan sebagainya serta Space (surveillance, communication) and Cyber asset. Latihan dirancang untuk menantang peserta untuk melakukan warfighting yang realistis.

Pada Red Flag 15-3 yang ditutup 31 Juli 2015 selain melakukan simulasi pertempuran jarak dekat, mereka juga focus pada latihan melawan target yang tidak terlihat mata alias perang di dunia gaib.

Red Flag tidak hanya menggunakan aset tradisional darat dan udara, tetapi memanfaatkan aset space, serta cyber dan elektromagnetik dalam latihan. Peserta Virtual berpartisipasi pada tingkat tertentu, menyerang jaringan, mengganggu sistem navigasi dan serangan balasan.

Sesi ini adalah latihan 3 minggu dengan partisipasi dari berbagai unit terutama USAF, dengan partisipasi dari Angkatan Laut & Marinir. Sementara Red Flag biasanya melibatkan peserta internasional, Red Flag 15-3 tidak melibatkan negara lain.

Keberhasilan kampanye udara dalam lingkungan elektromagnetik ini memerlukan koordinasi yang cermat dari berbagai aset khusus untuk memastikan keberhasilan. -Red Flag melibatkan “Red Air” (pemeran musuh) melawan “Blue Air” (pasukan baik).

Latihan kali ini mencerminkan perkembangan tren yang ada sekarang ini dengan meningkatkan kompleksitas dan realitas latihan.

“Red Missions.” mengalami lebih banyak skenario . Setiap hari membawa tantangan baru yang mencerminkan apa yang mungkin dialami di pertempuran sebenarnya, dari konfrontasi dengan kekuatan global, berurusan dengan bangsa nakal, kantong teroris, target yang tepat dan sebagainya.




Sumber: The Aviationist