Konspirasi Baru Teror 9/11? Whistleblowers NSA Membuat Pernyataan Mengejutkan

Konspirasi Baru Teror 9/11? Whistleblowers NSA Membuat Pernyataan Mengejutkan

 

1109Serangan teror 9 September di Amerik terus menyisakan perdebatan. Kabar terbaru yang muncul cukup mengejutkan yakni National Security Agency’s (NSA) sebenarnya telah melacak panggilan telepon sebelum terror dari seorang pelaku di San Diago Amerika.

Pada tahun 2000, Khalid al-Mihdhar tinggal di San Diego. Satu tahun kemudian, dia menjadi salah satu dari lima pembajak kapal American Airlines Penerbangan 77 yang mengarah ke Pentagon pada 11 September. Tapi dalam bulan-bulan menjelang hari mengerikan itu, al-Mihdhar telah membuat sejumlah panggilan telepon ke Yaman dari apartemennya di California.

Panggilan telepon langsung mengerah ke salah satu pusat operasi Osama bin Laden di Sanaa yang sudah menjadi target utama pemantauan intelijen AS.

“Salah satu pembajak 9/11, Khalid al-Mihdhar, membuat panggilan telepon dari San Diego ke apa yang dikenal sebagai safehouse al Qaeda di Yaman,” kata Presiden Obama dalam pidatonya di 2014. “NSA tahu panggilan itu, tapi tidak bisa melihat bahwa panggilan itu berasal dari seorang individu yang sudah di Amerika Serikat. ”

Namun menurut kesaksian sejumlah whistleblowers yang merupakan mantan anggota NSA seperti Thomas Drake dan Kirk Wiebe, jelas tidak mungkin untuk agen tidak tahu asal-usul panggilan telepon.

“Anda memiliki target sangat penting dan memiliki sistem yang mampu melacak apa saja,” kata mantan analis senior NSA Kirk Wiebe sebagaimana dikutip Foreign Policy Senin 3 Agustus 2015.

“Kau pasti tahu nomor telepon yang yang memanggil, siapa yang membuat panggilan telepon, dan siapa yang ditelepon.”

Sistem ini dikenal sebagai “cast iron” atau besi cor dalam  istilah intelijen dengan mengacu pada pemantauan target  seperti pusat operasi  Bin Laden di Sanaa

“Mereka mencoba untuk menutupi kegagalan NSA,” tambah Wiebe. “Dan saya pikir mereka malu dengan itu.”

Direktur NSA pada saat itu, Michael Hayden, berulang kali mengkaitkan kegagalan lembaganya dalam mengantisipasi serangan teroris karena infrastruktur teknis yang lemah. Argumen yang digunakan untuk membantu mengantar Patriot Act, yang digunakan untuk membenarkan pengawasan secara massal.

“Tidak ada dalam isi panggilan, memberitahu kami bahwa mereka berada di San Diego,” kata Hayden Frontline tahun lalu. “Jika kita punya program metadata  angka-angka di San Diego akan muncul.”

Next: Konflik Antarlembaga