Fustrasi, Angkatan Udara India Minta Pembangunan Pesawat Latih Dihentikan

Fustrasi, Angkatan Udara India Minta Pembangunan Pesawat Latih Dihentikan

india ijt 2

Sebuah pukulan telak diterima Hindustan Aeronautics Limited (HAL). Angkatan Udara India (IAF) meminta perusahaan milik negara untuk menghentikan upaya membangun pesawat latih menengah atau Intermediate Jet Trainers (IJT).

Perintah ini sebagai bentuk fustrasi IAF karena IJT yang seharusnya harus dilantik tahun ini. Namun, banyak tes mesin masih belum dilakukan. Juga, masalah yang berkaitan dengan spesifikasi yang diminta IAF tidak terpenuhi.

Namun, menanggapi pertanyaan FE, seorang pejabat senior di HAL mengatakan: “Sebagian besar tes telah selesai dalam kasus IJT kecuali tes berputar dan uji persenjataan untuk izin operasional akhir tahun ini. ”

Sejak tahun 1997, IJT sudah dalam pengembangan tapi masih belum juga ada gambaran jelas kapan izin operasional akhir akan didapat. Hal inilah yang membuat IAF frustrasi frustrasi. “Dan IAF tidak senang dipaksa untuk menunggu mesin ini karena menghambat program pelatihan,” kata seorang pejabat sebagaimana dikutip Financial Express Rabu 29 Juli 2015.

Pesawat IJT ditujukan untuk memberikan pelatihan kecepatan tinggi untuk pilot IAF dan merupakan latihan tahap kedua. Pilot baru akan masuk ke pelatihan dasar dengan pesawat latih dasar atau basic trainer aircraft (BTA) dan kemudian masuk ke IJT, sebelum berlatih dengan pesawat jet canggih advanced jet trainer (AJT)

Untuk pelatihan dasar IAF telah melakukan induksi Pilatus PC-7 Swiss. Sementara Hawk digunakan sebagai AJT. Persoalannya adalah pesawat latih menengah belum dimiliki.

India telah mencari pesawat menengah ini ke produsen asing.  Permintaan telah dikirim ke Yakovlev Rusia; Alenia Aermacchi Italia; Korea Aerospace Industries dari Korea Selatan; Boeing, Northrop Grumman dan Beechcraft dari AS; dan Saab dari Swedia.