Prancis benar-benar harus membayar mahal dengan keputusannya tidak mengirim dua kapal mistral yang dipesan Rusia. Negara ini harus mengeluarkan biaya setidaknya US$1,1 juta dollar atau lebih dari Rp14,3 miliar per bulan untuk mengurus berbagai hal terkait kapal yanag dibuat DCNS Prancis ini.
Kepala eksekutif DCNS Kamis 23 Juli 2015 mengatakan dua kapal yang telah selesai dibangun itu tertambat di Brittany, sejak Presiden Prancis Francois Holland berada di bawah tekanan dari sekutu Barat untuk tidak memberikan kapal karena tuduhan Rusia terlibat dalam krisis Ukraina. “Butuh biaya sekitar satu juta euro sebulan,” kata Chief Executive DCNS Herve Guillou sebagaimana dikutip Reuters.
Biaya ini bisa naik jika kapal perang tersebut menganggur karena memaksa DCNS untuk memulai mengganti beberapa sistem onboard mereka untuk menjaga mereka up to date, katanya.
Dia menolak mengomentari kemungkinan tujuan ekspor alternatif untuk dua kapal. Kanada dan Singapura telah disebut-sebut sebagai negara yang berpotensi membeli dua kapal tersebut. Demikian juga dengan Mesir.
