Turki akhirnya membolehkan Amerikat dan koalisi menggunakan pangkalan udara Incirlik untuk pesawat-pesawat militer mereka dalam misi menggempur ISIS di Irak dan Suriah. Keputusan yang telah lama ditunggu oleh Amerika.
Kesepakatan itu muncul setelah ada pembicaraan Presiden Obama dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membahas keterlibatan kedua negara dalam memerangi kelompok militant tersebut.
Izin turun setelah pada hari Senin, Turki menyalahkan militan ISIS dalam aksi bom bunuh diri yang menewaskan sedikitnya 32 orang dan melukai lebih dari 100.
Selain itu dalam waktu satu tahun lebih para pejabat AS telah menekan Turki agar diberi akses ke Incirlik Air Base karena kedekatannya dengan Suriah yakni hanya berjarak 500 mil perbatasan dengan Turki. Tetapi karena tidak dibolehkan kampanye udara koalisi pimpinan AS selama ini dilakukan dari kapal induk serta sejumlah pangkalan yang letaknya cukup jauh hingga selain tidak efektif juga membutuhkan biaya tinggi.
Kesediaan Erdogan untuk menjadi tuan rumah pesawat tempur di Incirlik membawa US jet militer lebih dekat dengan pertarungan dan akan mempersingkat waktu antara serangan udara dan target.
Mengutip pejabat Amerika, Los Angeles Time Kamis 23 Juli 2015 menyebut Pentagon saat ini tidak memiliki mitra yang efektif di lapangan di Suriah dan tidak dalam komunikasi yang erat dengan kelompok milisi. AS mulai melatih dan memperlengkapi pemberontak Suriah yang moderat sebagai kekuatan tanah masa depan yang mungkin suatu hari memiliki kemampuan untuk memanggil dukungan udara AS.
Turki sejauh ini telah ragu-ragu untuk terlibat langsung dalam upaya pimpinan AS terhadap ISIS.
Koran Zaman Turki mengutip sumber tanpa nama Kamis mengatakan bahwa ada enam pesawat tak berawak AS Predator di Incirlik dan dua akan dipersenjatai dengan rudal udara ke permukaan Hellfire. Surat kabar itu melaporkan bahwa pesawat-pesawat tempur Turki tidak akan berpartisipasi dalam kampanye.
Para pejabat Turki telah khawatir tentang kerjasama erat dalam operasi udara pimpinan AS dan milisi Kurdi di Suriah utara yang berjuang melawan ISIS. Fraksi bersenjata Kurdi Suriah dikenal sebagai proxy dari Partai Pekerja Kurdistan, yang telah lama lebih dari tiga decade berjuang melawan Turki untuk mendapatkan otonomi yang lebih besar.
Membuka Incirlik bisa menjadi indikasi bahwa para pejabat Turki waspada terhadap kemungkinan kampanye ISIS masuk ke Turki.
Para pejabat Turki telah meminta AS untuk memberikan zona penyangga di sepanjang perbatasan untuk membendung aliran pengungsi dan menghentikan spillover kekerasan sebagai prasyarat untuk akses pesawat tempur AS ke Incirlik.
Turki juga ingin AS mendirikan zona larangan terbang, di mana jet tempur secara teratur akan patroli perbatasan dan menembak jatuh setiap pesawat militer Suriah yang melanggar perbatasan. Tetapi Amerika menolak tuntutan itu hingga akhirnya Turki mengalah dan membolehkan Inclirik digunakan meski syarat tidak dipenuhi.