
Pesawat ruang angkasa Rusia Soyuz TMA-17M, yang membawa awak baru ke Stasiun Luar Angkasa Internasional atau International Space Station (ISS) mengalami masalah karena salah satu panel suryanya tidak berfungsi selama docking pesawat ke stasiun. Tetapi akhirnya pesawat mampu merapat dengan mengandalkan satu panel surya saja.
Menurut Roscosmos, satu panel surya cukup untuk memenuhi kebutuhan energi pesawat ruang angkasa Soyuz dan merapat dengan ISS seperti yang direncanakan yakni pada hari Kamis sekitar pukul 05:47 waktu Moskow (02:47 GMT).
“Docking ke modul Rusia di ISS dilakukan secara otomatis,” kata seorang juru bicara di pusat ruang angkasa Baikonur di Kazakhstan, sebagaimana dikutip Ria Novosti Kamis pagi.
Pesawat ruang angkasa Soyuz dengan kosmonot Rusia Oleg Kononenko, astronot Jepang Kimiya Yui dan astronot NASA Kjell Lindgren berada di pesawat dengan mengandalkan array surya tunggal untuk membuat ke ISS.
Kononenko berencana melakukan serangkaian percobaan yang unik di ISS, termasuk pengujian sistem remote control yang dapat digunakan di masa depan untuk mengoperasikan robot ruang angkasa di planet lain.
Sebagai bagian dari percobaan, kosmonot Rusia berencana untuk mengendalikan dua robot di bumi dari ISS. Salah satu robot terletak di St. Petersburg, Rusia dan satu lagi di Munich, Jerman.
Sementara Kimiya Yui akan melakukan serangkaian percobaan sendiri yang berkaitan dengan hipotesis “materi gelap” yang tak terlihat namun diperkirakan untuk memperhitungkan sebagian besar materi di alam semesta. Para peneliti masih mencoba untuk mengkarakterisasi jenis partikel subatomik yang diduga terdiri dari materi gelap.
Awalnya dijadwalkan 26 Mei peluncuran Soyuz ditunda hingga Kamis karena masalah teknis.