Jet tempur Yunani terbang cepat untuk mencegat enam pesawat militer Turki yang melanggar wilayah udara Yunani lebih dari 20 kali pada hari Rabu 16 Juli 2015 lalu.
Dilaporkan media lokal Kathimerini Minggu pelanggaran wilayah udara dilakukan termasuk dua pesawat yang bersenjata, hanya beberapa hari setelah Athena menyetujui bailout US$ 96 miliar dari kreditor Uni Eropa untuk mengatasi krisis negara tersebut yang meliputi pemangkasan anggaran militer membengkak Yunani.
Jet masuk timur laut, tengah dan tenggara wilayah Yunani atas Laut Aegea, daerah yang menjadi perbatasan kedua negara. Belum diketahui apakah serangan ke wilayah udara Yunani ini disengaja atau kesalahan navigasi militer mengingat permusuhan antara kedua negara ini sudah berlangsng lama. Tetapi kemungkinan besar militer Turki ingin menguji waktu reaksi angkatan udara Yunani yang biasanya menjadi indikator kesiapan militer – taktik serupa sering digunakan oleh angkatan udara Rusia.
Selama krisis ekonomi melanda Yunani, Athena telah membangun hubungan yang lebih kuat dengan Moskow seperti itu tampak memanfaatkan pasokan gas alam Rusia melalui pipa yang akan dibangun antara kedua negara.
Sementara hubungan antara Turki dan Yunani seperti ada sedikit cinta yang hilang antara Athena dan Ankara. Setelah perang terhadap satu sama lain pada tahun 1919, krisis Siprus yang membentang tahun 1950 hingga pertengahan 1970-an telah meninggalkan kedua negara dengan ketidakpercayaan saling satu sama lain. Sekarang kedua negara berada dalam perselisihan atas cadangan energi potensial di lepas pantai Siprus, daerah yang dihuni warga Turki dan Yunani.