
Seorang anggota parlemen Irak Abed Issawi mengklaim Amerika Serikat menuntut Baghdad menempatkan pesawat tempur F-16 yang akan diterima tidak dari Irak. Tetapi dari Yordania.
Abed Issawi, dari blok Syiah di parlemen Irak tersebut mengatakan kepada wartawan di Baghdad, Washington menunda pengiriman tiga pesawat pertama untuk menekan pemerintah Syiah yang dipimpin Irak.
“Kami memiliki informasi AS telah memutuskan bahwa tiga F-16 harus melakukan serangan udara dari pangkalan Jordan sementara Irak memiliki pangkalan udara besar di provinsi Ziqar di Irak selatan,” kata Abed Issawi Minggu 5 Juli 2015.
“Amerika telah menunda pengiriman 36 pesawat tempur F-16 yang dibeli dari AS yang didasarkan pada perjanjian militer pada 2011,” tambahnya. “Untuk saat ini, mereka hanya akan mengirimkan tiga dari pesawat tempur yang dibeli,” tambahnya sebagaimana dikutip rudaw.net.
Belum ada indikasi dari Amerika Serikat telah meminta Irak untuk menerbangkan jet tempur buatan AS dari Yordania. Irak terkunci dalam perang intens dengan ISIS yang menguasai sekitar sepertiga dari negara. Pada pertengahan Juni Duta Besar AS untuk Irak, Stuart Jones, mengatakan bahwa Washington akan memberikan F-16 pertama 16 pada akhir musim panas ini.
Jones menambahkan bahwa AS tidak berencana untuk membuka pangkalan militer baru di Irak, namun mengatakan pangkalan udara Balad akan disiapkan untuk menerima jet dijanjikan. Balad terletak di Segitiga Sunni 40 mil (64 kilometer) sebelah utara Baghdad.
Pilot Irak telah dilatih untuk menerbangkan F-16 di negara bagian Arizona. Salah satu pesawat tempur milik Baghdad jatuh pada misi pelatihan akhir bulan lalu, menewaskan pilot Irak.