Telah berulang kali dilaporkan jet tempur F-35 tidak memiliki kemampuan tempur udara jarak pendek. Kekalahan melawan F-16 saat uji tempur menjadi salah satu buktinya.
Tetapi sebenarnya sudah lama F-35 diprediksi akan menjadi pesawat gagal tujuh tahun yang lalu dalam sebuah penelitian kontroversial yang dilakukan John Stillion . Gara-gara penelitian itu dia pun dipecat dari tokoh tink-tank.
Salah satu rekomendasi yang disampaikan Stillion dari hasil penelitiannya adalah miskinnya kinerja F-35 dalam pertemuran udara.. Analis terkenal ini akhirnya juga mengusulkan sebuah perubahan perang udara secara radikal dengan meninggalkan strategi mengejar kecepatan dan manuver.
Kembali ke 2008. Saat itu F-35 masih di tengah-tengah pembangunan. Biaya telah meningkat dan sejumlah masalah segera muncul yang akhirnya memaksa Pentagon untuk menunda masuknya jet ke layanan garis depan beberapa tahun sampai 2015.
Pada bulan Agustus 2008, RAND Corporation, lembaga tink tank di California mendahului dengan simulasi perang udara di atas Selat Taiwan, mengadu angkatan udara China melawan F-22 dan F-35 Amerika yang terbang dari Jepang dan Guam. Simulasi itu menghasilkan laporan berjudul “Pacific Vision” yang ditulis Harold Scott Perdue.
Dalam skenario ini, 72 jet China berpatroli di Selat Taiwan dan ketika terjadi pertarungan hanya 26 pesawat tempur Amerika – yang selamat dari serangan rudal yang menargetkan lapangan udara mereka untuk kemudian terbang dan mencegat pesawat China ini. Mereka, termasuk 10 F-22 yang cepat menembakkan rudal ke mereka.
Juga terdapat 16 F-35 untuk melakukan pertempuran dengan Cina. Ketika mereka mulai bertukar tembakan dengan jet musuh, hasilnya mengejutkan.
F-35 yang besar begitu lamban tidak cocok dengan pesawat tempur Beijing. Meskipun kemampuan kebanggaan mereka mampu menghindari deteksi radar, F-35 tak bisa berbuat banyak.” F-35 memiliki dua kelemahan,” kata Stillion dan Perdue dalam laporan yang kemudian bocor ke pers. “Percepatan inferior, pendakian rendah,” lanjut mereka. “Juga memiliki kecepatan tertinggi lebih rendah. Tidak dapat bermanuver, tidak bisa memanjat, tidak bisa lari. ”
Dan tujuh tahun kemudian prediksi itu menjadi kenyataan ketika tes pertarungan udara pada Januari 2015 F-35 tidak mampu membekuk F-16,pesawat era 1980an yang bahkan harus terbang dengan membawa tanki bahan baker eksternal.
Tapi pada tahun 2008, pandangan pesimis terhadap program tempursuper mahal itu dianggap sebagai upaya memecah belah. Stillion segera meninggalkan RAND – sebuah langkah yang salah anggota parlemen Australia disebut sangat “tiba-tiba” dan “mengganggu.”