Perdana Menteri Tony Abbott tetap membela keputusan Australia untuk membayar US$12,4 miliar untuk membeli jet tempur F-35 meski pesawat siluman ini didera banyak masalah. Abbott, Rabu mengumumkan upgrade Williamtown RAAF Base dekat Newcastle dengan anggaran US$275 juta untuk mengakomodasi para jet siluman baru. Australia bersikeras bahwa mereka”benar-benar membeli pesawat yang tepat”.
Sebanyak 10 F-35 akan diserahkan ke AS Korps Marinir pada 10 Juli. Ini adalah yang pertama dari pesawat itu masuk ke layanan.
Namun, analis terus mempertanyakan sejauh kemampuan pesawat. Jet tempur Korps Marinir awal terbatas pada pengawalan, pengintai bersenjata dan misi dukungan udara, sementara masalah integrasi siluman dan perangkat lunak belum diselesaikan.
AS dan delapan negara mitra termasuk Australia yang mengembangkan hingga 3.500 pesawat tempur siluman dengan program mencapai US$ 518 miliar atau sekitar Rp6,7 biliun. Australia diperkirakan akan membeli hingga 100 pesawat dengan biaya US$ 16 miliar sebagai bagian dari program. Mereka berkomitmen membayar US$12,4 miliar untuk 72 pesawat pertama.
Ditanya apakah penundaan, peningkatan biaya dan kemajuan senjata anti-pesawat yang telah mampu mendeteksi pesawat siluman Abbott tetap menyatakan F-35 sebagai “pesawat tempur masa depan”.
“Ini akan memungkinkan kita untuk mempertahankan keunggulan kinerja. Ini akan memungkinkan kita kompatibel dengan Amerika Serikat dan sekutu utama lainnya,” kata Abbott sebagaimana dikutip afr.com.
Analis dari Institut Kebijakan Strategis Australia Andrew Davies mengatakan versi untuk RAAF sama dengan yang digunakan Marinir yakni kemampuan mendarat dan take of secara vertikal atau menggunkana landasan jumping. “Dari semua varian, versi Marinir AS memiliki masalah terkait kurangnya perangkat lunak dan masalah umum yang dimiliki semua varianuntuk,” kata Davies.
Untuk perluasan pangkalan Williamtown Abbott mengatakan anggaran senilai US$275 juta adalah uang muka untuk anggaran total seniali US$ 1 miliar yang akan dihabiskan untuk upgrade pangkalan dan landasan pacu untuk memastikan Williamtown siap menjadi rumah F-35 pada 2018. Sebanyak 58 dari 72 F-35 direncanakan akan berbasis di Williamtown.